SKJENIUS.COM, Cikarang.-- Rasa kecewa merupakan bagian kehidupan yang pasti dirasakan setiap
orang. Hal itu karena kehidupan yang dijalani tak selalu berjalan seperti
yang dikehendaki. Ada saatnya kita merasa kecewa dalam bisnis, kecewa dalam
karir, kecewa dalam Asmara.
Kekecewaan bisa karena ulah orang lain atau
bahkan orang terdekat kita. Karena itu mereka yang berharap kepada manusia, tentu
pernah merasa kecewa. Maka, jangan berharap kepada manusia, tapi berharaplah
kepada Allah. Dia-lah Rabb Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kita seringkali lupa bahwa setiap hari, setiap
saat kita sebenarnya berperang melawan iblis. Jika kita mengandalkan kekuatan
kita sebagai manusia tentunya kita tidak akan mampu. Maka disinilah kita
membutuhkan pertolongan dari Allah agar tetap mampu bertahan.
Untuk tetap bertahan maka kita jangan
sekali-kali melupakan Allah. Jadi, siapa saja yang ingin sukses dan sejahtera,
maka dia harus mengutamakan Allah di atas segalanya. Karir, jabatan, materi dan
asmara memang perlu, namun jangan pernah menempatkan kesemuanya itu lebih
daripada Allah SWT, Sang Pemberi
Karena itulah, Guru Mursyid kita, Allahyarham Haji Permana Sasrarogawa semasa
hidup Beliau senantiasa mengingatkan agar menjadikan Allah Nomor Satu.
Artinya, kita harus MENOMOR SATUKAN ALLAH DI DALAM
SEGALA KEGIATAN. Beliau menegaskan, kita harus meyakini bahwa Allah adalah
Pusat segala sesuatu. Maka kita harus Menghadirkan Kekuatan Spiritual Tertinggi
itu dalam seluruh aktivitas kehidupan
Dengan Selalu Menghadirkan Kekuatan Spiritual
Tertinggi, kita akan lebih bersemangat melakukan kebajikan dan memiliki kontrol
yang baik terkait hal-hal yang dilarang.
Bapak Sesepuh Pengajian Tawakal itu
mengingatkan agar di tengah-tengah keadaan dunia yang sedang berubah ini, kita
sebagai orang-orang beriman dan berakal, tidak melupakan tugas dan panggilan
llahiyah kita.
Keadaan dunia dan masyarakatnya memang bisa
berubah tetapi tugas dan panggilan Ilahiyah kita tidak pernah berubah. Misi
kita sebagai hamba-Nya bagi dunia ini, yakni menyelamatkan dan memakmurkan
dunia, tetap harus diwujudkan.
Melalui paparan ini, kami mengajak para pemirsa
untuk hening sejenak dan mengevaluasi hidup kita sekarang ini.
Kita yang mengaku sebagai Muslim, apakah dalam
situasi dan kondisi yang sedang kita alami ini, “Allah menjadi pusat dalam hidup kita?” Untuk itu, marilah kita renungkan
bersama pertanyaan-pertanyaan berikut ini,
- Apakah kita selalu mengikutsertakan Allah dalam hidup kita?
- Apakah hidup kita sebagai Muslim semakin hari semakin menyatu dengan Iradat dan Qudrat-Nya ?
- Apakah hidup yang sedang kita jalani ini sungguh untuk mengabdi kepada-Nya?
Maka, seharusnya kita tidak hanya sibuk dan
memikirkan diri sendiri. Tetapi berusaha mengupayakan apa yang terbaik untuk
dunia dan umat manusia. Kita perlu beramal shaleh untuk mewujudkan apa yang
Allah rencanakan dan kehendaki bagi dunia ini. Karena itulah, kita tidak boleh
melupakan tugas sebagai Khalifah-Nya di bumi
Kehidupan kita akan dapat berjalan dengan baik
kalau seluruh aspek kehidupan kita berfokus pada Allah sebagai pusat dalam
kehidupan kita.
Lalu bagaimana caranya menomor satukan Allah dan
menjadikan-Nya sebagai pusat hidup kita dalam praktek atau kehidupan
sehari-hari?
Begini aktualisasinya :
- Menempatkan Allah sebagai Pusat dalam kehidupan kita.
- Menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dan panutan hidup kita
- Menjadikan Allah sebagai Tujuan Hidup kita.
Mungkin Anda bertanya, mengapa kita menjadikan
Allah sebagai pusat kehidupan? Kenapa Allah, bukankah diri kita sendiri yang seharusnya
menjadi pusat kehidupan kita? Bukankah setiap manusia memiliki kehendak bebas
untuk menentukan apa yang mereka ingini atau kehendaki.
Di sinilah letak perbedaannya bagi orang-orang beriman
dan berakal dengan kaum materialis kapitalis atau sosialis komunis.
Mungkin sekarang ini banyak orang yang menjadikan
dirinya sendiri sebagai pusat hidup. Mengapa?
Mereka terperosok ke dalam cengkeraman kaum
sekuler kapitalis yang menjadikan kehidupan materi sebagai tujuan hidupnya. Sehingga
mereka pun jatuh ke dalam kubangan dosa.
Jangan
Menuruti Hawa Nafsu !!
Maka hidupnya pun terpisah dari Allah. Karena
itu, di era Globalisasi ini, banyak manusia kehilangan kemuliaan Allah dalam
dirinya. Mereka cenderung memilih hidup yang berpusat pada diri sendiri
Semua aspek kehidupannya hanya ditujukan untuk
memuaskan hawa nafsunya. Apa yang menguntungkan atau menyenangkan nafsunya,
itulah yang dicari dan dikejar. Inilah yang disebut oleh Allah sebagai ciri
hidup manusia yang menuhankan nafsunya sendiri. Sebagaimana hal itu ditegaskan
Allah dalam firman-Nya.
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan
ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan
tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk
sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran?” (QS. Al-Jatsiyah : 23)
Oleh karena itu, marilah kita mengambil
pelajaran bahwa dalam catatan sejarah, hawa nafsu telah menjadi akar dari
segala kerusakan. Setiap orang hendaklah merenungi betapa banyak kemuliaan yang
hilang. Betapa banyak orang yang terjerumus ke dalam kenistaan karena maksiat
yang ia lakukan.
Menuruti Hawa Nafsu Menjauhkan kita dari
Kebenaran dan Kebajikan. Seorang hamba tidak akan selamat dari penyakit hawa
nafsu kecuali dengan pertolongan Allah. Karena itu, marilah kita menomor
satukan Allah dalam segala hal. Kita harus Melibatkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
dalam Segala Urusan.
Begitu banyak orang menemukan diri mereka di
penjara batin, terikat oleh rantai dosa dan kegagalan, tanpa kunci untuk
membebaskan mereka. Lalu kenapa kita tidak melibatkan Allah subhanahu wa ta'ala
dalam menyelesaikannya?
Terkadang manusia merasa hebat akan
kemampuannya. Ingatlah sesungguhnya tiada yang paling hebat kecuali Allah. Jika
Allah berkehendak maka hal yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Yakinlah
segala hal yang ada di dunia ini tidak akan terjadi kecuali Allah menghendakinya.
Allah
sebagai tujuan hidup kita
Hidup ini perlu tujuan.Maka jadikanlah Allah
sebagai tujuan hidup kita. Seperti sebuah perjalanan, kalau kita sudah
mengetahui tujuannya maka perjalanan itu akan menjadi jelas dan terarah. Semoga
Allah senantiasa memberi petunjuk dan menyertai kita semua.
Dengan mengerti dan mengetahui tujuan hidup, maka kita akan lebih mudah merealisasikan tujuan hidup kita untuk meraih kesuksesan hidup kita. Tidak dapat disangkal lagi, mereka yang memiliki tujuan hidup yang jelas, lebih menggunakan waktu secara efektif.
Itulah mengapa meraih kesuksesan selalu identik
dengan tujuan hidup. Mereka dapat memprioritaskan segala hal yang memang
penting untuk kehidupan mereka dan hal-hal yang memang tidak bermanfaat bagi
perkembangan hidup mereka
Kita pun akan mudah meraih sukses karena Allah
senantiasa memberi kita petunjuk. Sebagaimana hal itu ditegaskan dalam
firman-Nya.
“Dan
demikianlah Kami telah menurunkan Al-Quran yang merupakan ayat-ayat yang nyata,
dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. (Q.S. Al-Hajj : 16)
Semoga paparan singkat ini
dapat memberi inspirasi dan menambah semangat Anda untuk menomor
satukan Allah dan menjadikan-Nya sebagai tujuan hidup kita. (AZ)
Silakan Kunjungi, Subscribe, Like dan Share
Link SKJENIUS.COM :
1.
ALLAH NOMOR SATU : Selalu Menghadirkan Kekuatan Spiritual Tertinggi
Dalam Segala Kegiatan : https://youtu.be/mwVxEUUPUlo
2.
NIKMATNYA HIDUP SEHAT BERSAMA AL-QURAN : https://youtu.be/_jYuY9xSZDY