SKJENIUS.COM, Jakarta.- Kita saksikan saat ini, di berbagai negara di
dunia banyak individu yang seakan tenggelam dalam keterpurukan, kecemasan dan
kegersangan jiwa.
Mereka hidup berlandaskan pada materialis
kapitalis. Materialis adalah hidup
yang berlandaskan kebendaan semata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang
bersifat spiritual.
Kaum materialis menjadikan hal-hal yang berbau
materi sebagai tolak ukur mereka dalam mencapai kebahagiaan. Sehingga banyak di
antara mereka yang terjerembab dalam kekosongan jiwa dan kegersangan spiritual
serta kebahagiaan semu.
Tidak sedikit negara yang terpuruk meski
menyandang nama sebagai negara maju. Banyak
pula individu yang hidup dalam jiwa yang rapuh meski jabatan dan kekayaannya
melimpah.
Ada di mana jiwa kita saat ini? Akan ke mana
langkah kita ayunkan di antara bilangan waktu yang terus berjalan?
Sesungguhnya, setiap manusia yang fitrah ingin
hidup dalam kebermaknaan yang dilandaskan pada ideologi sejati. Semuanya ingin
bernaung di negara yang dibangun di atas fondasi yang kokoh
Melalui paparan ini, kami mengajak para pemirsa
untuk menjadikan Spiritualitas sebagai pedoman hidup bermasyarakat dan
bernegara
Spiritualitas adalah konsep yang luas dengan berbagai
dimensi dan perspektif yang
ditandai adanya perasaan keterikatan kepada
sesuatu Yang Lebih Agung dari diri kita. Sehingga
spiritualitas itu melahirkan keyakinan atas adanya Tuhan Yang Maha Esa yang
Mengatur Kehidupan Manusia dan segala sesuatu di alam semesta.
Spiritualitas
adalah satu aspek yang penting dalam kehidupan. Tidak
hanya mempererat hubungan antara manusia dengan Tuhan dan sesama, spiritualitas
selama ini kerap dipakai banyak orang sebagai pedoman dalam menjalani
kehidupan.
Spiritualitas perlu dikembangkan menjadi strategi
baru bangsa Indonesia dalam rangka menghadapi tantangan dunia yang berubah
cepat, baik tantangan domestik maupun internasional
Spiritualitas sebagai semangat baru diharapkan
menjadi energi gerak kolektif bangsa Indonesia untuk perubahan masyarakat ke
arah yang lebih baik. Spiritualitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
berpotensi menjadi energi gerak karena ia merupakan kristalisasi dari nilai-nilai
dan tradisi luhur bangsa
Inilah masa depan peradaban yang mulia, yaitu
ketika hidup kita dilandaskan dan dibangun di atas fondasi dan naungan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Nenek
Moyang Kita Membangun Peradaban Dengan Spiritualitas
Spiritualitas telah mampu membangun peradaban Nusantara
dengan gemilang di masa lalu. Namun, lebih dari itu, spiritualitas sangat
sesuai dengan fitrah manusia, dan spiritualitas akan selalu menjadi solusi di
mana pun dan sampai kapan pun.
Ketahuilah,
jauh sebelum Masehi, para LELUHUR kita, manusia Nusantara sudah mengarungi
KERINDUAN kepada asal-usulnya. Supaya mengetahui arah dan
tujuan pada ujung kehidupannya.
Nenek
moyang kita sudah gemar Mengolah Rasa Spiritual, meskipun masa itu mereka belum
didatangi oleh Agama.
Dengan kemampuan Olah Rasa yang ada pada mereka,
Nenek moyang kita sudah sangat mendalam mencari Tuhan. Meskipun ketika itu Teks
Firman Tuhan belum sampai ke bumi Nusantara. Namun, Manusia Nusantara sudah
melakukan perjalanan ke dalam Diri. Berkelana di alam pikir
Nenek moyang kita adalah para Pencinta yang Rindu
kekasih. Beliau Menyelam ke dalam Jiwa mencari Kekasih Yang Sejati
Di
suatu tahap mereka menyadari bahwa yang mereka Rindukan bukan sekadar kekasih.
Tapi Kekasih Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Oleh
karena itu, ketika Islam datang dari Gurun yang tandus di Arabia, agama itu
menemui Lahan yang Subur di Hati Leluhur kita yang sudah terbiasa Mengolah Batin
Ketika
itulah Nenek Moyang kita mendapat Informasi dari Sang Kekasih yang sudah lama
dicari. Melalui Kitab Suci-Nya, Sang Kekasih mengabarkan,
“Sesungguhnya
Aku lah Allah, tidak ada Tuhan selain-Ku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
salat untuk mengingat Aku.” (QS. Tha Ha : 14).
Informasi Tuhan itu berjodoh dengan akal
manusia Nusantara yang sudah Dia siapkan, dengan daya serap, daya tembus lahir
batin. Ketika itulah Leluhur Nusantara menemukan dan merasakan Nikmat yang Luar
Biasa. Berjumpa Sang Kekasih yang
sudah berabad-abad dicari.
Sejak saat itulah, Nenek moyang kita pun
menikmati Keindahan Hidup yang Tiada Tara. Betapa Rasa Spiritualitas bangsa
Nusantara telah bertemu dengan jodohnya. Yakni Hidayah dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Kata orang Jawa, “Tumbu Ketemu Tutup”.
Silakan
Kunjungi, Subscribe, Like dan Share Link SKJENIUS.COM :
1.
SPIRITUALITAS DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA : Solusi
Mengatasi Tantangan Global : https://youtu.be/z0Ybfbpb26o
2.
Shalat Menyehatkan : https://youtu.be/rXHFyrVyU4s
3.
TAHAJUD MENJEMPUT SOLUSI : Perjalanan Spiritual di
Sepertiga Malam : https://youtu.be/9-PZxW6Vubg