SKJENIUS.COM, Padang.-- Pengembangan usaha peternakan di Sumbar bertujuan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak sehinnga mampu menyediakan protein hewani asal ternak seperti daging, telur, susu, untuk dikonsumsi kegutuhan daerah sendiri maupun provinsi tetangga. Salah satunya Ternak sapi merupakan salah satu komoditas ternak sangat diminati oleh provinsi terdekat.jelas Drh.Erinaldi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Provinsi sumbar melalui Sekretarisnya Drh. M Kamil
Hal ini memandakan bahwa ternak sapi Sumbar memiliki kualitas dan daya saing yang cukup kuat. Namun, produktivitas peternakan masih perlu terus digenjot, sehingga bisa menjadikan Sumbar sebagai lumbung ternak sapi.
Untuk mewujudkan itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, terbantu melalui Spesifik dana pokir untuk peningkatan komoditi ternak melalui program peningkatan populasi ternak strategis pengadaan sapi dan unggas. Kambingdengan nilai kontrak 52 milyar pagunyo 64 milyar. Akhir oktober 2021 untuk 310 kelompok yang akan di Bantu untuk 18 kab. Kota.
Dalam Pragram Kegiatan salah satu agenda Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar untuk menghimpun masukan dari peternak dan menggali kondisi di lapangan yang dihadapi peternak.
"Sehingga nanti menjadi bahan masukan bagi kita Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, ke depan program seperti apa yang menguntungkan para peternak kita dalam rangka menggenjot produksi ternak, sekaligus evaluasi terhadap program-program peternakan yang sudah berjalan," ujar M.Kamil..
M.Kamil menegaskan agar para peternak di Sumbar perlu dibantu, karena merekalah yang menggerakkan ekonomi, sementara itu para regulator hanya memiliki 20 persen pengaruhnya terhadap itu.
" Kita memiliki program unggulan di peternakan, seperti Sumbar Mandiri dengan beberapa komoditas ternak yang memiliki pengertian luas, bagaimana berternak dengan baik," ungkap M.Kamil.
Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia Pemprov Sumbar bisa mengikuti program Sumbar Mandiri tersebut di balai-balai pendidikan dan pelatihan ternak yang ada di kabupaten dan kota se Sumbar. Dengan pengembangan sentra-sentra ternak dan menciptakan sistem peternakan yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
"Upaya ini bisa menghasilkan produksi sapi, sapi perah, bebek, ayam broiler, ayam kampung, dan lain sebagainya," tukasnya.
Sementara untuk ayam petelur dan broiler M.Kamil menilai sudah mandiri secara umum di Sumbar. Potensi sapi perah bisa menjadi sentral di Pulau Sumatera, karena kabupaten dan kota di Sumbar punya beberapa daerah dingin.
"Kondisi Sumbar sendiri punya peluang breeding sawit dan sapi, punya banyak peternakan hewan khas juga," tutur M.Kamil.
"Semua itu agar kelompok ternak ini bisa lebih berkembang, aktif disamping itu bisa mengembangkan hasil produksi ternaknya. Pasalnya, potensi peternakan disini prospeknya sangat luar biasa untuk lebih maju lagi ke depannya," terangnya. ( Vinni*)