Oleh : Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman
Berbicara tentang usaha
atau bisnis, tentu tidak bisa lepas dari risiko dan kerugian. Karena pada arena
bisnis tidak ada jaminan si pengusaha selalu mendapatkan untung, bisa juga
suatu saat ia mengalami kerugian dalam usahanya, atau mungkin juga bisa terkena
kasus penipuan.
Tak bisa dinafikan, di Dunia bisnis itu, banyak Bisikan Manis, terkadang penuh
dengan jebakan dan tipu muslihat? Kita sering sekali mendengar pebisnis A
berkata ini harus dilakukan, sedangkan pebisnis B berkata ini jangan dilakukan.
Banyaknya informasi yang kita dengar dari berbagai bisnis, justru membuat kita
semakin bingung dalam mengambil keputusan.
Sebagai pelaku bisnis, kita tentu tidak ingin mengalami
kerugian? Pastinya, semua orang tidak ingin rugi. Apalagi saat usaha kita
sedang yang berkembang.
Namun demikian, risiko-risiko tersebut tentu harus kita
hadapi. Maka, jangan sampai kita merasa pesimis dan mengurungkan niat untuk
menjalankan sebuah usaha. Ada berbagai cara untuk mencegah kerugian, serta panduan
manajemen untuk mengelola risiko bisnis yang mau tidak mau harus kita hadapi
itu.
Dari pengalaman saya, sebagai seorang Spiritual Business Consultant,
sebenarnya risiko kerugian dalam bisnis itu sangat bisa kita cegah dengan Mengandalkan
Firasat dalam Menanggapi Berbagai Peluang, Situasi dan tantangan Bisnis yang
kita hadapi.
Banyak manfaat yang dapat kita rasakan dengan Mengandalkan Firasat.
Oleh karena itu, saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman seputar Cara Ampuh Mencegah
Kerugian Dengan Mengandalkan Firasat
Semoga uraian singkat ini bermanfaat dan bisa memberi
inspirasi kepada sobat-sobatku semua dalam mengelola bisnis dengan mengandalkan
firasat. Sehingga terhindar dari risiko kerugian yang tidak diinginkan.
Firasat adalah suatu kemampuan dari dalam diri seseorang untuk
merasakan apa yang akan terjadi di dalam kehidupannya.
Firasat merupakan kemampuan super yang dimiliki manusia.
Kehebatannya, jauh melampaui nalar manusia itu sendiri. Dan ternyata, kita
semua memilikinya.
Guru Mursyid kita, Allahyarham Syaikh Inyiak Cubadak menjelaskan
bahwa Allah memang memberikan kelebihan indra keenam atau mata batin untuk hamba
pilihan-Nya.
Untuk memperkuat penjelsan tersebut, Syaikh Inyiak Cubadak menghadirkan
dalil Hadis, cerita tentang beberapa Sahabat, ‘Ulama, dan Syaikh Mursyid yang
diberikan kelebihan tersebut, serta pendapat Syekh Muhammad Arifin Al-Arsyadi
Batuhampar, yang tidak lain adalah Guru Mursyid Beliau.
Hadis yang dimaksud adalah “Ittaqu firasatal mu‘min, fa innahu yanzhuru bi nurillah”,
Pertimbangkanlah firasat seorang mukmin, karena (bisa jadi) dia (dapat) melihat
(sebuah permasalahan yang belum terjadi) berkat pertolongan Allah’ (HR
Tirmidzi).
Selain itu, Syaikh Inyiak Cubadak juga menyebutkan
cuplikan hadis lain, “Ketika Aku
sudah mencintainya, maka Akulah yang mengarahkan telinga nya untuk mendengar,
matanya untuk melihat, tangannya untuk menggenggam sesuatu, dan kakinya untuk
melangkah.” (HR Ibn Hibban).
Jadi, Firasat itu adalah suatu kelebihan yang Allah
tanamkan langsung dalam hati para kekasih-Nya, sehingga dapat
mengetahui sebagian permasalahan yang dihadapi manusia, dan biasanya tebakan
atau pengetahuannya itu selalu benar. Artinya,
seorang waliyullah mendapatkan kelebihan itu karena sebuah karamah
anugerah dari Allah atas keimanannya.
Firasat juga bisa didapatkan melalui tanda-tanda alam,
tirakat, latihan, atau bahkan merupakan ilmu turunan nenek moyangnya. Dalam hal
ini, Firasat tidak mesti dimiliki waliyullah semata. Artinya, seorang
muslim juga bisa mendapatkan Firasat, namun perlu diwaspadai bahwa hal
tersebut merupakan istidraj.
Kebersihan Hati
Mempertajam Pandangan Mata Batin
Dalam Budaya Nusantara, Firasat itu telah menjadi bagian dari kehidupan Nenek Moyang kita. Kelebihan itu sering digunakan sebagai sistem perlindungan diri dan mendorong seseorang untuk menghindari situasi tertentu. Misalnya kejadian yang mengkhawatirkan atau mengancam.
Nenek Moyang kita, senantiasa mengasah kemampuan Beliau dalam mengetahui hal-hal metafisika (gaib) melalui tanda-tanda fisik (zahir). Karena itulah Nenek Moyang kita dikenal sebagai masyarakat yang gemar mengolah rasa dan membersihkan hati serta mengasah ketajaman mata batinnya. Semakin bersih hati seseorang, semakin tajam penglihatannya akan tanda-tanda alam di sekitarnya.
Dalam Budaya Minang dikenal Istilah tahu di Garak, Garik, Raso jo Pareso. Garak jo
Garik, RASO jo PARESO (gerak dan gerik, rasa dan periksa) ini sesungguhnya
adalah Intisari Budaya Minangkabau.
Disigi dalam bahasa Minangkabau, Garak (gerak) adalah kemampuan membaca, mencium bahaya sesuatu akan terjadi. Contohnya seorang pesilat bisa merasakan ada sesuatu yang akan membahayakan dirinya.
Garik (gerik) adalah gerakan yang dihasilkan (tindakan)
sebagai antisipasi dari serangan yang akan datang. Sehinga dua elemen tersebut,
yakni garak dan garik harus dipahami dengan baik oleh seorang pasilat.
Dalam Kajian Spiritual Minangkabau disebutkan bahwa GERAK datang dari Allah. GERIK adalah sikap menerjemahkan Gerak dari Allah dalam kehidupan sehari-hari. Mereka yang pandai membaca GERAK dan GERIK tentu pandai dalam Membaca Situasi dan masa yang akan datang. Mereka tak mudah terpengaruh Hoax dan Tipu Daya.
Sementara itu, dalam Budaya Jawa, mereka yang Mengandalkan
Firasat dalam Menilai Kejadian itu, disebut sebagai orang yang “Waskito”.
Kemampuan luar biasa yang merek miliki itu dikenal dengan istilah Weruh
Sak Durunge Winarah, mengetahui (sebuah permasalahan) sebelum
(waktunya) terjadi.
Ini adalah sebuah ilmu yang sering disebut sebagai Ilmu
Kasyaf dalam Tasawuf Transformatif dan dikenal dengan istilah Ilmu
Garak dalam Bahasa Minang atau ilmu Kaweruh dalam bahasa jawa.
Weruh
sak durunge winarah sendiri diartikan sebagai kemampuan batin
untuk mengetahui sesuatu secara langsung tanpa penalaran analitik.
Saat Kemampuan ini hadir, seseorang bisa mendapatkan ide
apa pun, meski tidak jelas dari mana datangnya.
Berdasarkan penelitian dan pengalaman kami sebagai seorang
Spiritual Consultant, munculnya kemampuan batin seseorang melibatkan berbagai
informasi atau pengalaman masa lalu yang dikendalikan oleh alam bawah sadar.
Jadi, kemampuan Batin yang luar biasa ini menjembatani
kesenjangan antara bagian sadar dan tidak sadar dari pikiran manusia.
Manfaat ilmu “Garak” atau “Kaweruh” ini menjadi
sangat penting, apabila dikaitkan dengan kemampuan leadership dalam mengelola
Negara, perusahaan, keluarga, dan individu agar dapat :
1.
Menghindari kejadian-kejadian buruk dan
kerugian,
2.
Jika tidak bisa menghindari maka ia berguna
untuk mengelola risiko yang dihadapi.
Mengandalkan Firasat
dalam Menilai Situasi
Firasat merupakan naluri utama yang dimiliki oleh setiap
orang. Kita bisa mengandalkan firasat dalam membaca setiap keadaan yang terjadi
di sekitar kita. Firasat sendiri sebenarnya juga sering dikaitkan
dengan rasa takut, panik, ataupun keraguan.
Firasat sangatlah bermanfaat dijadikan acuan bagi kita
untuk dijadikan alarm perlindungan terhadap hal-hal buruk yang bisa terjadi.
Hal-hal tersebut juga berupa kejadian-kejadian yang bersifat bahaya dan
mengancam.
Di situasi-situasi yang mengancam, firasat seseorang bisa
muncul secara tiba-tiba dan menjadi semakin kuat seiring semakin berbahayanya
situasi.
Karena itulah, saya menyarankan agar kita mengikuti firasat
kita. Sekalipun, Kita juga sulit membedakan firasat dengan rasa takut atau
keraguan. Namun demikian sebagai tolok ukur agar kita tidak salah dalam
mengikuti firasat maka, perlu kita perhatikan tiga hal berikut ini, yaitu :
1.
Selama tidak merusak badan
2.
Selama tidak merusak atau merugikan orang lain
3.
Selama tidak melanggar aturan agama dan hokum
postif
Maka berusahalah untuk mengikuti firasat kita. Pasalnya,
Karena hanya melalui pengalamanlah kita dapat membedakan firasat dengan rasa
takut atau keraguan.
Perlu kita ketahui, secara ilmiah bisa dibuktikan bahwa
firasat sebenarnya adalah bagian dari sistem perlindungan yang rumit dan
mendorong kita untuk menghindari situasi tertentu. Misalnya kejadian yang
mengkhawatirkan atau mengancam.
Riset yang dilakukan oleh peneliti ilmu saraf Dr Linda
Rinaman dari Florida State University melaporkan bahwa antara insting dan
otak selalu berkomunikasi melalui saraf vagus yang letaknya di usus.
Sistem saraf organ pencernaan memang sering dianggap
sebagai "otak kedua". Saraf Vagus merupakan jaringan dua arah yang
luasnya 100 kali lebih besar dari permukaan kulit dan mengirim lebih banyak
sinyal ke otak daripada sistem organ lainnya di tubuh.
Saraf ini membawa pesan penting dan detail dari otak ke
tubuh yang umumnya digambarkan sebagai "firasat" awal yang mendorong
kita untuk menilai situasi atau menghindarinya sama sekali.
Do'a untuk Menolak
Firasat Negatif
Kehidupan memang tidak bisa lepas dari rasa takut atau
keraguan. Maka, firasat-firasat negatif pun bisa saja menimpa siapapun. Firasat
buruk seringkali membuat seseorang tidak tenang dalam menjalankan kehidupan di
dunia.
Berdasarkan hadis riwayat Imam Ahmad dari
Abdullah bin Amr, dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Barangsiapa mengurungkan hajatnya karena
perasaan buruk, maka dia telah berbuat syirik. Sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa tebusannya?
Rasulullah berkata, ‘Hendaklah kalian mengucapkan; ‘Allahumma la khaira illa khairuka wala thaira illa thairuka wala ilaha
ghairuka.’”
Melalui hadis Rasulullah di atas doa yang perlu dibaca
untuk menolak firasat buruk adalah sebagai berikut:
اللهم لاَ خَيْرَ إلا خَيْرُكَ وَلاَ
طَيْرَ إلا طَيْرُكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ
“Allahumma la khaira
illa khairuka wala thaira illa thiruka wala ilaha ghairuka.”
Artinya: “Ya Allah,
tidak ada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tidak ada kesialan (fiarasat buruk)
kecuali kesialan yang telah Engkau tentukan, dan tidak ada Ilah selain Engkau.”
Semoga uraian singkat ini bermanfaat agar Sobat-sobatku
dapat Mengandalkan Firasat dalam Menilai Situasi dan Membaca Peluang Bisnis.
Sehingga terhindar dari Kerugian ataupun penipuan dalam mengelola usahanya.
Semoga sukses dalam segala hal yang sobat lakukan. Semoga
berhasil.
Wa a’fu minkum
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.
Silakan Kunjungi, Subscribe,
Like dan Share Link Spiritual Solution :
FIRASAT CEGAH
KERUGIAN : https://youtu.be/NzuzMevXrOY
PELIHARA
NAFSU SEBAGAI KEKUATAN PERUBAHAN : https://youtu.be/6AlYex1iK-Y
MENGENAL DIRI SEJATI : https://youtu.be/naWn8a4E__s
Bagaimana Menyelesaikan Masalah Dengan Cara
Spiritual???: https://youtu.be/KcPmAjjHf2U
AMPUHYA TERAPI SPIRITUAL : https://youtu.be/hIVC2JTxGyo
Shalat Menyehatkan : https://youtu.be/rXHFyrVyU4s
Zikir Menyembuhkan : https://youtu.be/S4DzPPW2kno
Do'a Yang Menyembuhkan : https://youtu.be/s_IRVoffS_8
Contact Person :
Suhu Rosi Wibawa, S.Kom – 089505793048
Nita Yuliana – 085210132089