SKJENIUS.COM, Cukarang.— Tak Bisa Dinafikan, Popularitas TikTok Semakin Meningkat Selama Pandemi, Banyak Diminati “Kaum Rebahan”. Aplikasi ini juga disebut oleh pakar media sosial akan menjadi the Next Big Thing. Maka dari itu kita juga harus cepat tanggap mengenai arus perkembangan zaman di media sosial sebagai bagian penting dalam berdakwah. Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi tiktok sebagai salah satu media dakwah agar tidak tertinggal zaman.
Demikian diungkapkan
CEO GEN-Z Entertainment, Rully Zamri, SH menjawab pertanyaan wartawan seputar “Efektivitas
Dakwah Dalam Media Digital Untuk Komunitas Millenial dan Generasi Z,” di
kantornya, Hikmah Apartment & Office, Cikarang, Jawa Barat. “Bagaimana pun kita harus masuk ke dunia
tersebut seperti Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok dan Youtube agar kita
tidak tertinggal,” imbuhnya.
Untuk itu, kata
Rully, kita harus bisa memainkan narasi, menangkap peluang narasi, karena
bagaimana pun orang-orang yang menjadikan instagram atau tiktok sebagai tempat
pamer, pada akhirnya juga akan mencari spiritualitas di situ, dan kita
jadikan media tersebut sebagai wadah menjawab keresahan teman-teman, sebuah Oase
di tengah Ketegangan, Kegersangan dan Kesuraman Hidup di tengah Ancaman Pandemi
dan Jepitan Resesi Ekonomi saat ini.
“Dalam konteks ini, GEN-Z Entertainment
berupaya tampil memberi pencerahan kehidupan beragama, agar agama berfungsi
optimal sebagai solusi, sekaligus
transformasi sosial, spiritual, dan moral, sekaligus berperan sebagai perekat
persatuan dan persaudaraan bangsa,”
ujarnya.
Mengajak Kaum Rebahan Menjadi Pelopor
Perubahan (Agent of Change)
Lebih lanjut CEO
CEO GEN-Z Entertainment itu memaparkan, Islam adalah agama yang “rahmatan
lil alamin”. Sehingga Islam harus disebarluaskan kepada umat manusia.
Jika kita memiliki sebuah ilmu, jangan hanya diamalkan untuk kehidupannya
sendiri, tetapi harus disampaikan kepada orang lain. Sebagai muslim yang beriman, kita diwajibkan
untuk melaksanakan dakwah walaupun hanya satu ayat.
“Apalagi di era globalisasi yang serba
kecukupan saat ini, banyak strategi, metode, dan media yang dapat kita lakukan
untuk melaksanakan dakwah. Hadirnya media-media baru seperti surat kabar, majalah,
sosial media, jurnal, film, televisi, radio, lukisan, iklan, lagu, dan
sebagainya mempercepat penyebaran aktivitas dan materi dakwah,” paparnya.
Sehubungan dengan
hal tersebut di atas, kata Rully, pihaknya berupaya menghadirkan
tulisan-tulisan yang berisi ajakan kepada Kaum Rebahan untuk Menjadi Pelopor Perubahan (Agent of Change) di Surat Kabar Jenius, SKJENIUS.COM dan
berbagai media massa lainnya. Seiring denga itu, kami pun menyajikan
konten-konten positif yang bernuansa spiritual transformatif di berbagai
media sosial, Tiktok, Instagram, Twitter dan GEN-Z Entertainmen Youtube
Channel.
“Kami ingin membentuk komunitas Generasi Al-Maidah 54 Transformatif
dengan mengajak milenial dan
generasi z membuka peluang untuk menggali potensi diri sebesar-besarnya dan
memanfaatkan waktu luang untuk belajar tanpa batas,”
jelas Rully.
Lebih lanjut
Rully mengatakan, karakter Generasi Al-Maidah 54 itu dijelaskan
dalam Al-Qur’an sebagai berikut : “Hai
orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum
yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap
lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Maidah 54)
Dewasa ini, kata
Rully, istilah “kaum rebahan” sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat.
Istilah ini sangat populer di kalangan milenial dan generasi z. Kaum rebahan
bisa diartikan sebagai orang yang sering mengisi waktunya dengan rebahan atau
tidur dan bermalas-malasan sepanjang hari. “Mager”,
katanya. Mager singkatan dari malas gerak adalah istilah yang tidak lepas dari
kaum rebahan. Banyak yang menjadikan rebahan sebagai trend masa kini dan
sah-sah saja jika dilakukan.
“Kami mengajak Kaum Rebahan Ngopi, Ngobrol
Spiritual Bareng Aby untuk Menajamkan Bakat dan Kecerdasan Spiritul. Mengikuti kelas online untuk menambah
pengetahuan. Berdiskusi lintas komunitas untuk menambah kepercayaan diri.
Teman-teman harus menularkan virus harapan dan kebangkitan setiap waktu. Saatnya para
Millenial dan Generasi Z lebih Bersinar lagi,” ujar Rully.
Bagi GEN-Z
Entertainment,
kaum milenial adalah harapan. Menurut Rully, tidak masalah menjadi kaum rebahan
asalkan tidak berpangku tangan. Walaupun pandemi dan resesi pasti berlalu, kata
dia, tetapi ini bukan waktunya untuk menunggu.
“Kami menghimbau Kaula Muda untuk
Bergerak dalam Rebahan! Bertransformasi dari
Kaum Rebahan Menjadi Kaum Gerakan. Sudah tiba saatnya para
Milenial dan Generasi Z untuk Bangkit Bergerak dan Bersuara untuk menjadi
Pelayan dan Pelopor Perubahan Bagi Generasinya Sendiri dan Juga Masyarakat Luas
bukan sebagai Objek Bagi Kaum Tertentu,” pungkas Rully.
(az).