SKJENIUS.COM, Cikarang.— Islam menawarkan konsep Theologi yang tidak berhenti pada ranah teori an sich, tapi harus ditransformasikan dalam karya-karya humanis-sosiologis. Landasan transformatif Islam ini antara lain ditegaskan dalam Al-Quran bahwa Allah sangat murka kepada orang yang pandai berbicara (berteori), tapi miskin dalam aksi (QS 61:2-3).
Demikian disampaikan oleh Direktur Pemasaran GEN-Z Entertainment Amel Zamri, SE menjawab pertanyaan wartawan seputar Konsep Spiritualitas Transformatif yang sedang disosialisasikan di antara komunitas Millenial dan generasi Z melalui konten NGOPI YUK..! Ngobrol Spiritual Bareng Aby, di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang, Jawa Barat.
“Untuk itulah, kami berupaya mensosialisasikan nilai-nilai Spiritual Islam dan Spiritual Nusantara yangTransformatif di antara komunitas Millenial dan Generasi Z melalui konten Ngobrol Spiritual Bareng Aby. Silakan diikuti melalui Channel Youtube GEN-Z Entertainment," imbuhnya.
Menurut Amel, GEN-Z Entertainment ingin memanfaatkan Revolusi Teknologi Informasi dan Media Sosial untuk mengembangkan dakwah digital di komunitas kaula muda. Dikatakannya, peran media sosial dalam berdakwah kini juga menjadi sangat penting karena melihat kondisi masyarakat khususnya kaum muda yang semakin banyak menggunakan media sosial. “Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global,” ujar Amel.
Dengan adanya akses internet, kata Direktur Pemasaran GEN-Z Entertainment itu, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat Indonesia maupun internasional. Oleh karena itu, upaya sosialisasi nilai-nilai Spiritual Transformatif melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dalam berbagai alasan.
“Insya Allah, nilai-nilai Spiritual Transformatif membantu individu dalam menemukan makna dan tujuan dalam hidup mereka dan lebih menunjukkan nilai personalnya. Sehingga Spiritualitas dapat mendorong seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” imbuhnya.
Menurut Amel, nilai-nilai spiritual yang digali dari Spiritual Islam dan Spiritual Nusantara itu, diharapkan mampu memicu motivasi generasi muda untuk Berkarya dan Berprestasi di bidangnya masing-masing. “Kita ingin mengingat para Millenial dan Generasi Z bahwa banyak sekali ayat yang menunjuk keimanan yang integral dengan amal saleh,” ujar Amel.
Lebih lanjut Direktur Pemasaran GEN-Z Entertainment itu memaparkan, Intisari dari konsep spirituali transformatif yang ditawarkannya adalah spiritualitas yang memikirkan dan menyelesaikan pelbagai persoalan sosial dan kemanusiaan yang dihadapi oleh umat manusia.
“Dengan demikian aktivitas spiritual transformatif tidak semata berorientasi pada dirinya sendiri, tapi yang penting adakah dampaknya bagi transformasi masyarakat dan perbaikan kondisi lingkungan,” paparnya.
Dalam sejarahnya, kata Amel, Nabi SAW pernah menegur seorang sahabat yang hanya berzikir dan berdoa (i'tikaf) di dalam masjid, sementara keluarga dan masyarakatnya tidak diperhatikan.
“Karena itulah, spiritual transformatif berbicara secara holistik tentang aspek vertikal yaitu tauhid kepada allah SWT, dan aspek horizontal yaitu cinta kepada sesama makhluk,” tegasnya.
Dengan demikian, kata Amel, spiritual transformatif merupakan upaya untuk pelibatan diri seorang Millennial dan Generasi Z dalam memperbaiki dan mengubah kehidupan masyarakat.
“Maka, spiritual transformatif tidak menekankan sikap spiritualisme pasif dan isolatif (i’tizaliyah), tetapi spiritual transformatif dijadikan spiritualisme aktif dan dinamis dengan menjadikan spiritualitas sebagai sumber nilai dan semangat untuk menjadikan masyarakat lebih berkarakter, mandiri, dan sejahtera,” pungkas Direktur Pemasaran GEN-Z Entertainment itu. (az).