SKJENIUS.COM, Cikarang.— Memasuki tahun 2021, Kita masih dalam
suasana Prihatin. Betapa tidak! Sampai hari ini, Pandemi Covid-19 belum juga
berakhir. Padahal, Pandemi virus corona yang berlangsung sepanjang tahun 2020
ini tak hanya berdampak pada sektor kesehatan.
Wabah virus Corona telah meluluhlantakan
kehidupan sosial dan ekonomi, bahkan Indonesia sudah mengalami resesi setelah
pertumbuhan minus pada dua kuartal secara berturut-turut.
Namun demikian sebagai orang beriman dan
berakal, terutama bagi Jamaah Majelis Dakwah Al-Hikmah, tentu saja kita tak
boleh larut dalam masalah dan kecemasan.
Wabah corona harus disikapi sebagai ujian,
teguran, sekaligus rahmat dari Allah Swt agar manusia tetap mengingat
kekuasan-Nya yang tiada berbanding.
Sedang Bagi para pengusaha dan Pebisnis,
musibah yang kini tengah melanda harus kita ambil hikmah-Nya, bahwa hal ini merupakan
teguran dari Allah SWT akan kelalaian kita selama ini. Untuk itu, perlu kita
sadari bahwa ada sesuatu yang salah dalam cara kita berbisnis selama ini.
Sehubungan dengan hal itulah, Topik Kajian
kita dalam Webinar malam ini, bertajuk “Berbisnis
Dengan Allah, Perniagaan yang Tak Akan Pernah Merugi.”
Semoga Melalui Webinar malam ini, Allah
berkenan membuka pintu hati kita Bersama agar bisa memperoleh hidayah-Nya.
Sehingga kita bisa memahami konsep rizki dan bisnis sesuai dengan petunjuk
Allah dan Sunnah Rasul-Nya.
Insya Allah, Pemahaman yang benar terhadap
konsep rizki dan orientasi bisnis akan membuat hidup kita tenang, damai ,
tentram. Pasalnya, orientasi bisnis menurut islam sejatinya tidak bertentangan
dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat
Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut
Islam sesuai dengan fungsi agama .
Bisnis islam juga berorientasi pada :
- Keuntungan Penjual dan Pembeli
- Kemasalahatan Umat
- Pemberdayaan sosial masyarakat
- Hilangnya pengangguran dan bertambahnya lahan pekerjaan
- Mengoptimalkan sumber daya alam yang telah Allah berikan.
Berikut transaksi bisnis yang Allah
tawarkan dalam QS. As Shaf ayat 10: “Hai
orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang
dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? Kamu beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang
lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”
Ketika tawaran Allah ini disampaikan
kepada Umar RA, beliau menyerahkan kepada Rasulullah separuh hartanya
untuk digunakan di jalan Allah. Ketika Utsman RA, ditawarkan pada hal sama,
beliau menjawab dengan menyerahkan seperempat hartanya. Sedangkan Ali KWJ
menegaskan saat mendapat tawaran tersebut. “Jiwa
dan ragaku, untukmu Yaa Rasullah!”
Dan ketika Abu Bakar RA mendapat tawaran
yang sama, beliau menyerahkan seluruh hartanya untuk digunakan di jalan
Allah. Dan, ketika Rasulullah bertanya kepada Abu Bakar RA tentang nasib
keluarganya, beliau menjawab, “Biarlah
Allah saja yang menjaga mereka karena Allah Maha Kaya.”
Demikianlah sikap para Sahabat dalam
menerima tawaran Allah untuk berbisnis dengan-Nya. Mereka begitu yakin akan
janji Allah, tanpa keraguan sedikitpun.
Lalu bagaimana Tawaran Allah ini kita
implementasikan dalam Bisnis atau Perniagaan kita sehari ? Untuk itu perlu kita
pahami beberapa hal berikut ini:
Dahsyatnya Bermitra Dengan Sang Pemilik Kekayaan Jagad Raya
- Modal yang dibutuhkan dalam berbisnis dengan Allah adalah, keimanan, ketakwaan, kemauan dan keikhlasan,
- Menjadikan Allah Sebagai Pemilik Saham dalam Usaha yang Kita Kembangkan,
- Menjadikan Usaha sebagai Spiritual Compani,
- Mengelola Bisnis Berbasiskan Manajemen Ilahiyah,
- Menjadi Manajer Allah dalam Bisnis,
- Menjadikan Zakat, Infaq dan Sedekah Sebagai Instrumen dalam Manajemen Risiko,
- Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Dalam berbisnis idealnya seorang pengusaha
memiliki rekan yang handal, pengalaman, profesional, se-visi dan misi. Namun, Mencari
mitra bisnis yang tak pernah mengecewakan dan selalu memberikan kita keuntungan
jelas susah. Tapi bukannya tak ada.
"Padahal,
ada rekan bisnis yang luar biasa profesional dan handal yakni Allah SWT. Dialah
Rabb kita, yang memberi dan mengatur rizki. Yang Maha menyempurnakan rencana
bisnis dan usaha siapapun yang datang padanya,"
Bermitra dengam Allah sangatlah menyenangkan dan pasti menguntungkan. Karena Allah tak pernah punya kepentingan apa pun pada kita, otomatis Allah tak pernah mengecewakan kita.
Di al-Qur’an, poin-poin utama berbisnis dengan-Nya terwakilkan dari kandungan ayat-ayat ini:
Pertama, Allah lah pemilik segala karunia dan diberikan-Nya kepada siapa pun dari hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Kemutlakan karunia ada di tangan-Nya. (QS. at-Taubah : 28)
Kedua, siapa yang memberikan pinjaman yang baik kepada Allah, dijanjikan oleh-Nya akan dibalas denhan perluasan karunia yang banyak. Siapa yang memberikan yang terbaik (mimma tuhibbun), dijanjikan-Nya akan dibalas dengan luar biasa, bahkan tak terbatas. (QS. Al Hadid: 11).
Ketiga, siapa yang bersyukur akan sungguh ditambahkan-Nya terus menerus. Bersyukur tiada lain ialah mengarahkan dan mengerahkan semua karunia-Nya hanya kepada menjadi lebih dekat padaNya dan jauh dari bermaksiat padaNya dan Rasul-Nya. (QS. Ibrahim: 7)
Keempat, berjuang (jahadu) sungguh-sungguh dan bersabar (shabaru) keras sebagi syarat bagi diberikanNya “surga-Nya”. “sungguh-sungguh” tersebut ialah semakin tak terbatasnya apa yang kita bayangkan sebagai batas-batasnya. Bayangan batas-batas itu sudah pastilah hanya belenggu hawa nafsu kita. (QS Ali Imran : 142-143).
Nah, semoga dengan makin tegaknya pilar-pilar berbisnis dengan Allah itu, takkan pernah ada kekecewaan lagi pada diri kita. Semua yang hadir, terjadi, merupakan karuniaNya semata. Dari yang begini begitu sampai yang otak kita tak sanggup menyangkanya (min haitsu la yahtasib).
Mengelola Bisnis secara Profesional Berbasis Manajemen Ilahiyah
- Mulai dari Apa yang Kita miliki,
- Mohon Petunjuk Allah dalam Shalat Hajad agar Tahu Bisnis Apa yang Cocok untuk Dikembangkan atau mohon petunjuk Allah melalui Shalat Istikharah, jika sudah punya rencana bisnis yang akan dikembangkan,
- Siapkan “Visi dan Misi” yang Jelas dan Kokoh,
- Rencanakan Bisnis Anda dengan menyusun konsep yang jitu,
- Kelola Keuangan Perusahaan Berbasiskan Manajemen Ilahiyah,
- Strategi Penjualan Berbasiskan Marketing Langit,
- Berani Mengambil Risiko Secara Terukur
Saat kita memutuskan untuk memulai bisnis
atau menjadi entrepreneur, seseorang harus memiliki pondasi yang kuat dan
melakukan berbagai langkah agar usaha yang dijalankan bisa bertahan dan
bertumbuh.
Pasalnya, tidak sedikit pelaku usaha
berhenti di tengah jalan karena berbagai alasan. Untuk itu, ketujuh langkah tersebut
di atas sangat diperlukan untuk memulai usaha agar dapat sukses,
Mengelola Bisnis secara professional
merupakan hal yang mutlak bagi anda sebagai pebisnis. Bisnis isa diartikan
dengan pengelolaan hal baik itu produksi maupun jasa yang bertujuan untuk
dipasarkan kepada orang yang membutuhkan dengan imbalan jasa atau uang. Bisnis
selalu dikaitkan dengan uang dan keuntungan.
Karena itulah untuk meraih keuntungan,
sekaligus menghindari kerugian, penting dan perlunya kita Mengelola Bisnis
secara Profesional Berbasis Manajemen Ilahiyah.
Secara konseptual Manajemen Ilahiyah adalah
proses kepemimpinan terhadap sekelompok orang dalam bekerjasama yang didasarkan
pada kepatuhan terhadap nilai- nilai dan Firman Allah serta Sunnah Rasul-Nya
yang dirancang untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
Dengan demikian, Manajemen Ilahiyah adalah
Menerjemahkan idarah ilahiyah dalam kehidupan insaniyah sebagai
Khalifah-Nya di Bumi. Karena itulah dalam Manajemen Ilahiyah, ditekankan
pentingnya pemahaman Manusia akan perannya sebagai Manajer Allah itu. Maka, perlu
disadari bahwa pada akhirnya pengabdian yang sempurna dari seorang manusia
kepada penciptanya adalah menjadikan dirinya sebagai mandataris Allah SWT di
muka bumi dalam mengelola alam semesta. Sang khalifah! (az).