SKJENIUS.COM, Cikarang.-- Siapapun tak akan pernah menyangka kalau tahun 2020 seluruh negara di
dunia dihantam pandemi COVID-19. Wabah Corona telah menyebabkan krisis dalam
bidang kesehatan, dunia usaha, pendidikan, di berbagai negara termasuk
Indonesia.
Pandemi COVID-19 ibarat shock therapy terbesar bagi seluruh
dunia. Bukan hanya mengancam kesehatan fisik, mental pun down dibuatnya.
Karena itu, faktor rohani menjadi sentral untuk mengatasi kondisi krisis seperti
sekarang ini. Bagaimana membangun mental yang tangguh pada saat krisis.
Disinilah pentingnya belajar meningkatkan Kekuatan
Iman dan mengembangkan Kecerdasan Spiritual. Karena hal ini
akan melatih seseorang untuk menjadi pribadi yang unggul dan tangguh. Sehingga
mudah beradaptasi dengan segala situasi. Pasalnya, yang dibutuhkan dalam
kondisi saat ini adalah SDM matang yang percaya diri dan mampu mengendalikan
diri. Penggeraknya adalah Kekuatan Iman.
Sebagai orang beriman, maka di masa pandemi ini
kita harus meyakini dengan keimanan yang kokoh bahwa tidak ada sesuatu yang
abadi di dunia kecuali kematian. Jadi yang namanya krisis juga tidak akan abadi
dan suatu saat berakhir.
Karena itulah, tidak boleh lama-lama larut
dalam kecemasan dan kekhawatiran di tengah Kemelut Kehidupan ini. Kita harus
optimis dan realistis, mencoba bangkit dalam kondisi apapun.
Nah persoalannya, apakah kita hanya akan duduk
diam menunggu pandemi yang kita sendiri tidak tahu kapan berakhirnya? Atau kita
mulai melangkah dan terus berjalan hingga menemukan titik terang?
Menjadi
Manusia Baru di Tengah Guncangan Ekonomi
Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal
dalam kehidupan kita, termasuk memunculkan kebiasan-kebiasaan baru bagaimana
menjaga kebersihan dan higienitas. Tak hanya itu, pola sosialisasi dan
interaksi sosial serta bisnis juga berubah seiring munculnya pedoman jaga jarak
fisik dan sosial untuk menghindari penyebaran virus corona.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyampaikan
bahwa virus Covid-19 tidak bisa hilang dalam waktu singkat dan menjadi masalah
di seluruh dunia. Oleh karena itu tatanan hidup dan bisnis yang baru perlu
diterapkan oleh masyarakat.
Dalam Webinar bertajuk "Menjadi Manusia Baru yang
Tangguh dalam Mengatasi Ancaman Pandemi dan Jepitan Resesi" yang
diselenggarakan Majelis Dakwah Al-Hikmah pada beberapa minggu lalu, Guru
Mursyid kita, Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman menganjurkan, “bring
out the new you”, atau jadilah pribadi baru.
Artinya berubah dari kebiasaan lama untuk
memulai kehidupan baru. Kelebihan dan kehebatan, apalagi kekurangan dan
kegagalan masa lalu lupakan saja. "Kalau
faktanya sampai saat ini kita masih bisa bertahan, artinya Allah masih memberi kesempatan untuk hidup dan melaksanakan
tugas kita sebagai Khalifah-Nya di muka bumi ini. Maka marilah kita bersyukur
pada-Nya."
Seiring dengan itu, kata Kyai Ageng, kita harus
menyadari bahwa melalui Pandemi ini, sesungguhnya Allah juga ingin mengingatkan
bahwa ada kekuatan yang tersembunyi dalam diri kita. Sehingga kita masih
bisa bertahan sampai saat ini.
"Karena
itulah kita harus menggali dan mendayagunakan potensi diri kita itu. Agar bisa
melaksanakan peran kita sebagai manajer Allah di Bumi Nusantara ini. Nah
keyakinan seperti itu harus terus dipelihara," jelas
Kyai Ageng.
'Bring Out The New You', kata
Kyai Ageng Khalifatullah Malikaz Zaman, artinya kita lahir baru dengan pola
pikir baru, rencana lebih baru, sikap lebih baru dan semangat baru.
7 Ways
To Bring Out The Best In You
Tidak dapat dimungkiri bahwa tahun 2020 dunia
memasuki awal yang baru, zaman yang baru di mana dunia dilanda wabah penyakit
Covid-19. Dengan adanya pandemi ini, dunia seakan memulai abad yang baru, yang
jauh berbeda dengan kehidupan yang biasanya.
Wabah penyakit ini memaksa masyarakat di
seluruh dunia untuk hidup dengan penuh tantangan. Karena itulah, manusia
pun harus bertransformasi menjadi manusia baru yang tangguh dalam Mengatasi
Ancaman Pandemi dan Guncangan Ekonomi.
Untuk menjadi manusia baru dibutuhkan proses (metamorphosa), tidak seketika berubah
tetapi perlahan-lahan dan puncak dari perubahan adalah “Kita wajib hidup
manunggaling dalam Iradat (Kehendak) dan Qudrat
(Kuasa) Allah."
Berikut ini, 7 Langkah Cara Berproses
Untuk Menjadi Manusia Baru. Sehinga Menghasilkan Yang Terbaik Dalam
Diri Anda:
1.
Inventarisasi Bakat Anda
Untuk sukses dalam suatu hal, Anda perlu
bekerja dengan baik. Setiap orang memiliki sesuatu yang mereka kuasai
dengan baik, apakah itu menjaga orang lain, melakukan tugas khusus yang
membutuhkan keterampilan tertentu, atau tetap tenang saat berada di bawah
tekanan.
Maka, Identifikasi segera potensi, skill,
minat, bakat Anda. Inventarisasi kembali kekuatan yang kita miliki;
pengalaman, skills, dan kompetensi mana saja yang 'laku'
dijual di pasar kerja. Anda juga bisa mengevaluasi kembali bakat,
minat, dan potensi diri melalui beberapa tes kepribadian seperti DISC Personal Assessment atau
MBTI (Myers-Briggs Type Indicator).
2.
Kembangkan Kemampuan dan Keahlian Anda
Menjadi yang terbaik berarti anda berada
setingkat lebih baik dari orang lain, karenanya anda perlu untuk mengembangkan
diri dengan keahlian yang sesuai. Apapun yang anda ingin lakukan ketika tak ada
sebuah keahlian maka semuanya bisa jadi hal yang sia-sia.
Seiring dengan itu kembangkan juga soft
skill anda, seperti memiliki empati dan simpati lebih pada orang lain,
kembangkan inisiatif diri, juga rasa saling menghargai satu sama lain. Semua
hal tersebut merupakan kemampuan diri yang tak bisa dibeli dimana pun, karena
merupakan karakter diri. Dan hanya diri sendiri yang mampu mengembangkannya,
tentunya dengan motivasi yang baik tadi.
3.
Berani Mengambil Risiko
Sangat penting untuk mengambil risiko untuk
mencapai tujuan Anda dan menjadi apa yang Anda inginkan. Anda mungkin
harus proaktif dalam mencari kehidupan yang lebih baik dan menjangkau orang
lain. Anda mungkin harus melamar pekerjaan baru, memutuskan untuk kembali
ke sekolah, atau memulai bisnis dan keluar dari zona nyaman Anda.
4.
Berzikir Pagi dan Sore
Zikir adalah ibadah sunnah yang mempunyai
banyak manfaat. Zikir juga adalah latihan untuk menciptakan ketenangan pikiran
dan tubuh yang rileks. Anda bisa melakukan jenis latihan ini di mana saja,
tanpa perlu alat khusus. Kuncinya hanya satu, yaitu suasana yang tenang.
Zikir yang dilakukan secara teratur diketahui
dapat meningkatkan densitas otak, meningkatkan hubungan antar neuron,
mengurangi gejala depresi dan kecemasan, mempertajam daya pikir otak dan
meningkatkan hormon endorfin yang membangkitkan mood positif.
5.
Temuilah Guru Spiritual Anda
Di belakang atlet paling sukses biasanya ada
pelatih yang sangat berbakat. Dalam setiap bagian kehidupan, pribadi atau
profesional, penting untuk memiliki setidaknya satu orang yang Anda hormati dan
Anda dapat meminta umpan balik yang jujur dan konstruktif. Terima saran
yang akan membantu Anda mencapai puncak permainan dan menolak kritik
dekonstruktif apa pun.
6.
Sadarilah bahwa Kemenangan Sudah Dekat
Banyak orang berpikir bahwa kesuksesan bagi
mereka sangat jauh dan mereka mudah kewalahan dengan memikirkannya.
Ketika Anda telah mencapai tujuan Anda untuk sementara waktu tetapi segala
sesuatunya tampaknya tidak berhasil untuk Anda, Anda mungkin merasa ingin
menyerah atau setidaknya frustrasi.
Saat kita berfikir “tidak ada hal yang bisa kulakukan untuk mengubah ini”, kita mulai
tenggelam dalam lingkaran keputus-asaan. Pada saat itulah, kita perlu membantah
pikiran-pikiran tersebut. Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan
merayakan kemenangan kecil yang telah kamu raih.
Mengikuti konferensi di dalam negeri adalah
capaian kecil dibanding mereka yang sudah melancong ke luar negeri. Meski
begitu, sadarilah bahwa kemenangan kamu bisa meraih konferensi itu patut
dirayakan untuk dirimu sendiri.
7.
Amal Shaleh (Berbuat Baik) Menuju Kehidupan yang Indah
Kelilingi Diri Anda dengan Kebaikan. Pasalnya,
tanaman yang baik tumbuh subur di tanah yang baik, begitu pula manusia!
Kembangkan kebaikan di sekitar Anda - di teman, tempat kerja, komunitas, dan masjid
Anda.
Dorong orang lain, juga, untuk meraih yang
terbaik, sehingga mereka dapat memperoleh manfaat dari upaya Anda dan
menambatkan mereka di tempat yang kokoh dan kaya.
“Barangsiapa yang
mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang indah dan
sesungguhnya Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97).
Akhirul Kalam, mungkin, Ada banyak orang
mengatakan di tahun-tahun mendatang, hidup akan makin susah karena WHO Tegaskan
Virus Corona Akan Terus Ada dalam Kehidupan Sekalipun Vaksin Telah Ditemukan.
Namun, kita harus tetap optimis, jangan pesimis.
Bangkitlah bergerak maju di tengah kesulitan
apa pun, karena Allah berjanji selalu menyertai kita sampai pada kesudahan
alam. Selama hidup bersama Allah, kita tidak perlu kuatir. "Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka
dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)." (QS. Al Baqarah
257).
Firman Allah mengajarkan agar kita meninggalkan
kehidupan manusia lama dan menjadi manusia baru. Itulah hidup bersama Allah.
Losta Masta! (az).