SKJENIUS.COM, Cikarang.-- MIRIS! Indonesi Masuk ke Jurang Resesi Terburuk Sejak Dua Dekade.
Gelombang Tsunami PHK pun Menerjang. Pada pekan lalu kembali terjadi Pemberhentian
Hubungan Kerja (PHK) pada ribuan orang di berbagai sektor. PHK besar-besaran
ini dinilai sebagai tanda bahwa Indonesia sedang dalam masa yang buruk akibat
resesi.
Bahkan yang melakukan PHK tidak hanya
perusahaan besar tapi juga pelaku usaha kecil. Padahal pada krisis keuangan
1998 saja UMKM lebih berdaya tahan. Ini artinya, kondisi saat ini terburuk
sejak 20 tahun lalu.
Resesi yang menyerang Indonesia adalah akibat
gagalnya Jokowi membuat Ekonomi Meroket pada periode I
pemeritahannya. Bahkan, Pada Kuartal IV-2019 Makin Loyo! PDB hanya Tumbuh
4,97%, Terendah Sejak 2016. Akhirnya Tersungkur pada Kuartal I (Q1) 2020,
Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 2,97 persen. Seiring dengan itu,
pandemi corona pun datang menghantam seperti badai yang sangat sempurna (perpect storm). Karena, pandemi ini
telah memorak-porandakan segala sendi kehidupan mulai dari kesehatan, sosial,
hingga ekonomi.
Namun adanya resesi ternyata tak semuanya akan
berdampak buruk. Malah, bisa menjadi peluang jika dimanfaatkan dengan benar.
Selalu ada Hikmah Dibalik Musibah. Karena itu, resesi jangan sampai
disia-siakan. Resesi, sesuatu yang harus dihadapi dan dimanfaatkan. Sometimes
the world needs a Economic Recession : Turning challenges into opportunities.
Maka, di tengah situasi ketidakpastian ini
selalu memiliki peluang. Asalkan kita mampu memenuhi dan membaca peluang yang
ada. Saat resesi adalah saat terbaik untuk melihat yang harus diperbaiki dari
kondisi ekonomi, kita transformasi agar semakin kuat setelah keluar resesi.
Karena itulah, kita harus pintar-pintar melihat
alternatif usaha baru saat resesi dengan menyasar sektor yang tetap tumbuh. Jadi, Tak Peduli Resesi Menyerang, Justru
Kita Bisa Makin Kaya Ditengah Kesulitan Ekonomi!
Pasalnya, resesi membuat beberapa beberapa
kegiatan malah makin menguntungkan. Maka, ada sejumlah peluang usaha dan
investasi yang bisa kita manfaatkan untuk tetap bertahan dan berkembang di
tengah kelesuan ekonomi. Apa saja itu ? Simak penjelasan berikut ini.
The
Spiritual Way Out of an Economic Recession
Resesi ekonomi selalu menjadi bagian dari
perekonomian dunia. Siklus bisnis adalah diagram ekonomi terkenal yang
menunjukkan bahwa periode kelimpahan finansial selalu diikuti oleh resesi dan
sebaliknya. Dengan melihat sejarah dunia, Anda akan menemukan bahwa
depresi ekonomi datang dan pergi, tetapi dalam jangka panjang semuanya
baik-baik saja. Percayalah pada gambaran besarnya dan bersabarlah.
Psikolog terkenal Carl Jung mengatakan bahwa "Anda tidak dapat memecahkan masalah dengan tingkat kesadaran yang sama yang menciptakannya."
Maka, perlu kita sadari bersama bahwa bahwa
dalam hal resesi yang menyerang di tengah eskalasi pandemi serta seiring dengan
ancaman krisis ekonomi global ini, tentu saja kita tak akan bisa mengatasinya dengan
cara yang biasa saja.
Pasalnya, resesi yang kita hadapi saat ini
situasinya extraordinary. karena itulah harus ditangani dengan extraordinary juga. Artinya, kita
membutuhkan Holistic Problem Solving. Maka, kita harus memadukan penanganan
rasional empirik (sains) dengan Pendekatan Spiritual.
Karena itulah, kita harus dapat mengubah cara
pandangan yang antropocentrik-kapitalistik
kepada ecocentrik-etik-spiritual, yang telah berlangsung selama sekian
dasawarsa dan sekian abad. Dunia tempat kita berada terobsesi mengejar
pertumbuhan ekonomi tanpa mengindahkan etika-spiritual.
Dunia tempat menguras sumber daya secara
berlebihan dan konsumerisme yang tak terpuaskan. Dunia yang didorong oleh “kerakusan”,
bukannya keperluan. Semuanya dilakukan dengan tidak sadar, dan sepenuhnya
tunduk kepada rekayasa psikologis dari para kapitalis pedagang kesenangan.
Saat ini, Kita berada dalam krisis global yang
serius. Yaitu suatu krisis kompleks dan multidimensional menyentuh
dimensi-dimensi intelektual, moral, dan spiritual; suatu krisis yang belum
pernah terjadi sebelumnya dalam catatan sejarah umat manusia.
Krisis ekonomi global yang melanda dunia saat
ini merupakan manifestasi dari krisis spiritual manusia modern. Ketika manusia
meninggalkan Allah demi mengukuhkan eksistensi dirinya, manusia telah bergerak
dari pusat eksistensinya (centre of existence) sendiri menuju
wilayah pinggiran eksistensi (periphery of existence). Oleh
karenanya, kecemasan manusia modern dalam menghadapi resesi ekonomi merupakan
konsekuensi dari modus eksistensi mereka yang mencampakkan kehidupan spiritual
mereka.
Karena itulah, kita membutuhkan Solusi
Spiritual dalam upaya mengatasi resesi di tengah ancaman pandemi dan
krisis ekonomi global ini. Spiritual Solutions: Answers to Life's
Greatest Challenges. Life is full of challenges, both big and small. Spirituality is here to
offer solutions. Solusi Spiritual menyediakan alat dan
strategi untuk memungkinkan Anda memenuhi tantangan hidup dari dalam dan
mengalami rasa pemenuhan dan tujuan yang tulus.
Selama ini, ketika dihadapkan pada suatu
masalah, baik itu kesehatan yang buruk, kekhawatiran keuangan, atau kesulitan
hubungan, kita sering bergantung pada kecerdasan intelektual untuk
menyelesaikannya. Padahal ada kekuatan
spiritual yang luar biasa di dalam diri kita yang bisa dirasakan di ujung jari
kita yang berisi solusi untuk masalah kita.
Jadi, sebagai orang Beriman dan Berakal,
alih-alih tetap terjebak dalam kegelapan realitas material, marilah kita
naikkan tingkat frekuensi kita ke tingkat spiritual. Menyerah pada Energi Ilahiyah karena "Solusi
apa pun yang kita cari untuk masalah apa pun yang mungkin sedang dihadapi,
tersedia untuk kita saat ini."
Allah Subhanahu wa Ta'ala Menciptakan Dan Memberi Kita Rizki, Dan Tidak Membiarkan Kita Begitu Saja. Dia senantiasa sudah menyiapkan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk hidup dan kehidupan kita, kapan saja kita perlukan: “Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 37).
Sekalipun di Bumi Lockdown, namun Pintu Langit Tetap Terbuka
selebar-selebarnya untuk mereka yang mau memperoleh solusi dari-Nya. Dia
menerima kedatangan kita setiap saat kita datang menghadap ke Hadhirat-Nya.
Bahkan, dalam sebuah Hadits Qudsy dijelaskan bahwa Dia Turun ke Bumi pada
Sepertiga Malam untuk memberkahi hamba-Nya.
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun setiap
malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia
berkata: ‘Siapa yang berdo'a pada-Ku, aku akan memperkenankan do'anya. Siapa
yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku,
pasti akan Kuampuni’.” (HR. Bukhari.
The
Great Provider: God Is Everything We Need, Everywhere We Are
Tiga diantara nama Allah Terbaik (al Asma'ul Husna) adalah Al-Fattaah
(Maha Pembuka), Ar-Razzaaq (Maha Pemberi Rezeki), Al-Wahhab (Maha Pemberi
Karunia). Allah membukakan segala pintu yang diperlukan hamba-Nya.
Dia menyediakan segala sesuatu yang berguna
bagi makhluk-Nya. Dia maha pemberi karunia kepada Ciptaan-Nya. Allah adalah
Penyedia yang Agung. Allah Adalah Sumber Segala Yang Kita Butuhkan, Di
Mana Saja Kita Berada.
Asmaul Husna 'Al-Fattaah', Allah
Yang Maha Membuka Pintu Kebaikan menggambarkan Allah membuka pintu rahmat bagi
umat yang percaya dan berserah diri kepada-Nya. Seperti firman Allah dalam
Alquran Surat Fatir:2 berikut ini: “Apa
saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada
yang dapat menahannya”.
Ar-Razzaaq,
artinya Allah Maha Pemberi Rezeki dan menyampaikannya kepada hamba-hambaNya.
Nama Ar Razzaq tercantum dalam Surat Adz Dzariyat ayat 58 dan Hud ayat 6.
Dzikir dengan nama Ar Razzaq sangat tepat jika
kita menginginkan dimudahkan dan dilancarkan rezeki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Al Wahhab,
artinya Allah maha pemberi karunia kepada hambanya. Tanpa diminta oleh makhluk
dan tanpa meminta imbalan kepada makhluk.
Allah memberikan contoh tiga doa dengan
menyebut nama Al Wahhab yakni pada surat Shad ayat 35, Shad ayat 9 dan Ali
Imran ayat 8. Baik memohon ampunan maupun karunia dan kekuasaan, Allah
mengajarkan agar kita menyebut asmaul husna ke-16 ini.
Sungguh luar biasa mengetahui bahwa Allah
adalah sumber kita untuk semua yang kita butuhkan dan Dia peduli tentang semua
yang kita pedulikan. Tidak ada kebutuhan yang begitu kecil
sehingga Dia tidak mengetahuinya, dan tidak ada yang terlalu besar yang tidak
dapat Dia sediakan bagi kita.
Segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian dari Allah, dan semua adalah miliknya. Maka bergegaslah untuk mendekatkan diri Pada-Nya. Mendekatkan diri kepada Allah SWT dapat memberikan ketenangan pikiran dan hati pelaksananya. Semakin manusia dekat dengan Allah, maka hidupnya akan penuh berkah dan nikmat.
Guru Mursyid kita, Allahyarham H.Permana
Sasrarogawa menjelaskan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala bisa
dilakukan dengan berzikir (mengingat Allah) sebanyak-banyaknya. Beliau
menganjurkan untuk mendawamkan zikir, "Yaa Fatah, Yaa Razzaaq, Yaa
Wahhab," dalam setiap tarikan nafas kita, di saat berdiri, duduk,
maupun berbaring.
“Ingatlah
kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan selalu ingat (pula) kepadamu.” (QS.2:152)
Seiring dengan itu, kita perlu melakukan Perjalanan
Spiritual pada Sepertiga Malam untuk menjemput
Peluang Bisnis Terbaik dari Sisi-Nya. “Dan pada
sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”
(QS Al-Isra': 79).
Selamat menempuh perjalanan spiritual ke
Hadhirat-Nya untuk menjemput Solusi Terbaik dari Sisi-Nya. Semoga Allah memberi
kemudahan dan kelancaran dalam segala kegiatan Bisnis yang sedang bisnis yang
sedang kita lakukan.
Semoga uraian singkat di atas dapat membantu
dan memberi inspirasi dan panduan dalam upaya Anda Menciptakan Peluang Bisnis
di tengah terjangan Resesi Ekonomi ini. (az).