SKJENIUS.COM, Cikarang.— Alhamdulillah! Pandemi Corona Sadarkan Kita Betapa Pentingnya Mental Health & Spiritual Care. Pasalnya, Covid-19 Bukan Hanya Menyerang Fisik, Juga Merusak Mental. Beberapa gangguan mental yang kerap timbul dewasa ini misalnya mudah terbawa emosi, stres, cemas berlebihan, depresi, dan sebagainya. Jadi, pasien corona tidak hanya rentan terhadap dampak fisik penyakit yang dideritanya, mentalnya pun perlu perawatan.
Kesehatan mental menjadi suatu hal penting bagi setiap manusia, terlebih dalam situasi di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Adanya pandemi corona ini menyadarkan kita semua bahwa jangan meremehkan kesehatan mental (mental health). Pasalnya, kesehatan mental menjadi hal penting karena memiliki peran besar terhadap tubuh yaitu menentukan kondisi fisik sehat atau tidak
Padahal, selama ini menjalani hidup sehat saat ini memang menjadi sesuatu yang mahal dan sulit didapatkan. Pasalnya dengan semakin majunya zaman, tingkat polusi dan pencemaran semakin tinggi sehingga membuat kita bisa dilanda penyakit aneh yang sulit diatasi, baik oleh kekebalan tubuh sendiri maupun penggunaan obat-obatan dan bahan kimia.
Tingkat penggunaan obat kimia daripada obat tradisional juga semakin tinggi. Hal itu menyebabkan semakin banyaknya racun kimia yang tertumpuk di dalam tubuh.
Kita semua tentu menyadari bahwa sehat bukanlah suatu pilihan, tetapi merupakan suatu keharusan. Karena itulah banyak orang yang ingin selalu hidup sehat tanpa harus terikat dengan obat-obatan, tetapi kenapa selalu saja terserang penyakit yang mengharuskan kita untuk minum obat secara terus-menerus?
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Insya Allah melalui tulisan ini, saya ingin berbagi sedikit ilmu dan pengalaman tentang bagaimana caranya kita Hidup Sehat Tanpa Obat berbasiskan Spiritual Care. Silakan dibaca uraian ini sampai selesai. Semoga bermanfaat.
Kekuatan Ikhlas yang Menyembuhkan
KEKUATAN jiwa (Power of Soul)adalah sebuah potensi yang tidak tampak tetapi efeknya luar biasa. Dengan menggunakan kekuatan jiwa (Quwwatul Insaniyah) beragam penyakit mulai dari yang ringan hingga berat sebenarnya dapat disembuhkan.
Seperti diungkapkan praktisi dan pengajar penyembuhan holistik, KHAMZ Tuanku Kayo Khadimullah dalam bukunya Sehat Tanpa Obat, pada dasarnya setiap manusia bisa menyembuhkan dirinya sendiri, tapi tidak semua orang tahu caranya. Satu diantara kunci kekuatan jiwa yang dapat menyembuhkan penyakit adalah perasaan Narimo ing Pandum atau ikhlas. Menurut Tuanku Kayo Khadimullah, sikap narimo ing pangdum secara sederhana dapat diartikan dengan perasaan berserah diri kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Narimo ing pangdum adalah sesuatu yang mungkin hanya dapat digambarkan dengan perasaan seperti ini. Apapun kenyataan hidup, sudah tidak lagi berbenturan dengan keinginan dan hasrat karena kita sudah bisa menerima dengan apa adanya.
Sikap narimo ing pangdum atau ikhlas ini dapat menyembuhkan dengan cara menyelaraskan tubuh dan pikiran, selain juga menetralisir pikiran dan perasaan supaya tidak terpendam dan menumpuk dalam hati. Ikhlas merupakan bagian dari konsep sehat secara holistik yakni keselerasan dan keseimbangan antara tiga unsur yakni tubuh (body), pikiran (mind) dan jiwa (soul).
Jika badan kita sudah muncul keluhan seperti sakit-sakit, itu berarti timbunan dalam pikiran dan jiwa sudah terlalu banyak. Dengan hati yang ikhlas, gelombang dan detak jantung menjadi lebih selaras atau harmonis. Jantung itu pemimpinnya tubuh karena dengan jantung yang selaras maka otak berfungsi maksimal. Kalau jantung atau perasaan kita korslet, otak tidak akan bisa berfungnsi maksimal. Jadi, dengan ikhlas jelas akan membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Berlatih Ikhlas Melalui Sedekah
Untuk mencapai dan mewujudkan perasaan ikhlas dalam hati, bagi setiap orang tentu memiliki kemampuan berbeda. Pasalnya, Ikhlas adalah ilmu yang paling tinggi dalam hidup in. Berasal dari kata Khalasha yang berarti mengosongkan sesuatu dan membersihkannya.
Kata ikhlas merupakan masdar dari kata khalasa yang berarti murni, bersih, jernih, selamat, memisahkan diri, dan pembersihan sesuatu. Berdasarkan makna kata ini maka ikhlas berarti mengosongkan sesuatu dari segala kepentingan sudut pandang manusiawi dan membersihkannya agar kembali sebagaimana yang dimaksud oleh sang pemilik ketetapan yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Untuk itulah, Guru Mursyid kita, Allahyarham H. Permana Sasrarogawa menyarankan untuk membiasakan diri berlatih zikir nafas secara bertahap dan rutin.
Ada tiga langkah yang dapat dilakukan untuk melatih diri supaya ikhlas, yaitu:
- Sering-seringlah berhenti sejenak dan mengatur nafas untuk mengistirahatkan pikiran, ingat bahwa sesuatu tidak ada yang kekal dan belajar untuk menerima atau mengikhlaskan diri dari tahap yang paling mudah.
- Hati hanya menuju kepada Allah, tiada tujuan kecuali hanya Allah saja. Beribadah kepada Allah karena didorong dengan harapan supaya menjadi orang yang dekat dengan Allah, dan dengan kedekatannya kelak ia mendapatkan sesuatu dari Allah SWT.
- Perbanyak Sedekah. Karena sedekah itu, selain membersihkan harta juga akan membersihkan hati dari segala penyakit. Untuk melatih ikhlas, biasakan bersedekah dengan sesuatu yang kita sulit untuk melepaskannya. Karena kebahagiaan sejati bukanlah pada saat kita menerima, akan tetapi pada saat kita mampu memberi kepada sesama.
Semoga uraian singkat di atas dapat memberi inspirasi bagi Anda yang ingin Sehat Tanpa Obat, terutama bagi Anda yang saat ini sedang menderita penyakit. Semoga lekas sehat. Percayalah bahwa setiap penyakit selalu ada obatnya. Anda hanya perlu berpikir positif dan bangkit dari keputusasaan. (az).