SKJENIUS.COM, Jakarta.— SUBHANALLAH! Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup sulit, bagi kita semua. Tak hanya bagi rakyat kecil, kalangan pengusaha pun menjerit. Bagaimana tidak, adanya harapan Ekonomi Meroket di Era Jokowi, seolah tenggelam dan muncul berbagai ketidakpastian baru akibat munculnya prahara virus corona dan ancaman RESESI Ekonomi.
Virus yang berasal dari China dan menyebar luas ke berbagai negara ini berhasil memporak-porandakan ekonomi dunia dan memicu munculnya krisis baru. Pandemi telah memberikan dampak yang sangat signifikan bagi banyak bisnis dan masyarakat di Tanah Air.
Kondisi tersebut menjadi 'pukulan' yang tak terhindarkan bagi banyak sektor usaha. Di awal wabah, maskapai dan pariwisata yang terpukul keras. Kini, pusat perbelanjaan pun mulai terasa 'pukulan' corona. Bahkan, banyak pusat perbelanjaan telah tutup sementara waktu. Hanya warung, supermarket dan apotek yang tetap buka karena menyangkut hajat orang banyak.
Namun, bak koin yang memiliki dua sisi. Kondisi saat ini pun memiliki dua sisi yakni positif dan negatif. Saat krisis terjadi dengan berbagai macam penyebabnya banyak orang bangkrut. Namun, kerap kali muncul orang kaya baru. Dibalik Musibah selalu ada Hikmah. “Sometimes the world needs a crisis: Turning challenges into opportunities."
Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena banyak orang yang berfokus pada masalah, dan sedikit orang yang terus berjuang, berfokus pada solusi, berpikir bahwa saya bisa. Mungkin Anda pernah mendengar bahwa kata "krisis" dalam bahasa China terdiri dari dua karakter tertulis yang berbeda yang berarti "bahaya" dan "kesempatan".Crisis-An Opportunity for Life and Change.
Karena itulah, para pengusaha harus memutar otak lebih dari biasanya, berinovasi agar usahanya tetap berjalan dan bertransformasi. Mulai dari strategi menghadapi pesaing bisnis hingga antisipasi risiko dalam menghadapi krisis tak terduga, wajib dilakukan kalangan pengusana.
Maka dari itu teramat penting untuk menyusun rencana bisnis atau business plan. Pasalnya penyusunan business plan adalah tahap krusial yang tak boleh dilewati. “A man who does not plan long ahead will find trouble at his door.” ― Confucius.
Insya Allah, dengan perencanaan dan peta bisnis yang matang, dapat mempersiapkan kalangan pengusaha pada saat krisis menghantam di saat yang paling tidak terduga, termasuk ketika terjadi pandemi virus corona yang memporak-poradakan dunia. Apalagi resesi ekonomi pun sudah di depan mata.
Maka, tak ada lagi waktu untuk mengeluh, apalagi menyalahkan orang lain atau pemerintah. tetapi lebih kita merenung dan berpikir untuk menemukan solusi atas berbagai problem ekonomi yang dihadapi. Seiring dengan itu, mari kita melakukan perjalanan spiritual ke Hadhirat-Nya pada sepertiga malam. Pada kesempatan khusyu' di tengah malam itulah, kita mengeluhkan semua itu kepada Allah. Sebab, Allah adalah tempat berkeluh kesah dan tempat meminta perlindungan bagi umat-Nya.
Dengan mengeluh pada Allah pada satu sisi, dan pada sisi yang lain bersabar, dan tidak meyerah dan penuh harapan akan masa depan yang lebih baik, semoga akan ada selalu jalan keluar. Entah itu, berupa petunjuk, hidayah atau apaun namanya. Yakinlah Allah akan memberi Petunjuk kepada kita. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamin!
Allah's Plan is Always More Beautiful than Our Desires
Anda mungkin pernah mendengar ungkapan, "Manusia berencana tetapi Allah yang menentukan." Man proposes but Allah disposes. Allah tidak ingin kita berhenti membuat rencana, tetapi Dia selalu ingin kita memahami bahwa rencana itu tunduk pada kehendak dan tujuan-Nya.
Sebagaimana disebutkan dalam Ali-Imran ayat 54 yang artinya: "Mereka merancang , Allah juga merancang ,Sesungguhnya Allah sebaik-baik perancang"
Allah menilai pikiran hati kita dan rencana yang kita buat, dan jika itu tidak selaras dengan rencana-Nya, maka penilaian-Nya dapat mengakibatkan sesuatu yang mungkin menyakitkan secara emosional atau fisik bagi kita agar kita dikembalikan kepada jalur yang sudah dibentangkan-Nya.
Untuk itu, kita harus Menyadari bahwa Rencana Allah Selalu Lebih Indah dari Keinginan Kita. Allah S.w.t knows us better than we know ourselves, trust in Allah's plan's for your. Yakinlah! Rencana Allah untuk hidup Kita mencakup lebih dari yang kita pikirkan. Karena itu, Rumuskanlah Strategi, Rencana, dan Ide Kreatif untuk mengembangkan Bisnis kita dalam Bingkai Iman dan Taqwa kepada-Nya.
Karena itu, perlu kita pahami bahwa tidak hanya kebodohan, jika ada seseorang menganggap tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi juga mempertaruhkan seluruh hidup seseorang pada apa yang mungkin hilang setiap saat. Orang ini disebut bodoh karena dia merasa hidupnya yang aman dan berlimpah kenikmatan duniawi adalah puncak dari kesuksesan dan kebahagiaan manusia.
Orang bodoh adalah orang yang tidak memiliki akal sehat atau kewarasan mental, orang yang tidak memiliki persepsi akal sehat tentang realitas hal-hal fisik dan spiritual. Padahal Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna, lahir batin, fisik dan spiritual. Pasalnya Dia menciptakan manusia untuk menjadi Khalifah di bumi (QS. Al-Baqarah: 30-33). Bukan menjadi Kuli fil Ardhi.
Khalifah berarti pengganti, yaitu pengganti dari jenis makhluk yang lain, atau pengganti, dalam arti makhluk yang diberi wewenang oleh Allah agar melaksanakan perintah-Nya di muka bumi. Artinya, “khalifah” berarti bertanggung jawab dari semua makhluk di muka bumi untuk mengelola semua ciptaan Allah yang ada di muka bumi, baik yang hidup maupun yang mati.
Mengapa manusia-dan bukan yang lain-yang diberi kepercayaan? Dalam surat Al Baqarah ayat 30-33, Allah menggariskan dua hal penting: pengetahuan untuk ‘mengelola’ bumi dan seisinya, serta (melalui pengetahuan itu) kemampuan untuk menghindari pertumpahan darah dan kerusakan. Karena itulah manusia diperintahkan untuk memakmurkan dan membangun Peradaban Adhiluhung di Bumi.
Allah swt sebagai Pencipta Alam Semesta telah mempersiapkan semua sarana agar manusia dapat meraih kehidupan yang makmur dan tentram di bumi-Nya. Allah swt berfirman, “Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya.” (QS.Hud:61)
What the Al-Qur’an says about Planning according to God's Will
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan(berencana) apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18-19).
Al-Qur’an telah memberikan konsep yang jelas dan keseluruhan perencanaan hidup dan usaha seseorang, kaum dan bangsa. Nilai-nilai dasar yang menjadi Landasannya adalah Aqidah Islamiyah bahwa Allah Yang Maha Esa sebagai Yang Maha Diinginkan, Maha Pemberi dan Maha Tahu yang terbaik bagi manusia, sedangkan manusia berkewajiban merencanakan sebagai salah satu bentuk ikhtiar yang dipertanggungjawabkan di akhirat.
Nilai dasarnya akan menjadi spirit bagi seluruh perencanaan dan akan mengikat semua pihak yang terlibat dalam perencanaan. Orientasi pengembangan bisnis adalah keseimbangan ekonomi, sosial dan lingkungan dalam kerangka spiritual yang memadai. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka konsep awal tentang struktur perencanaan yang berkaitan dengan perspektif Islam yang meliputi orientasi nilai dasar, pengembangan, keterpaduan bidang pengembangan dan penyusunan metode perencanaan melalui pendekatan Iman dan Taqwa.
Dalam pandangan Islam, perencanaan yang komprehensif tidak hanya mencakup bagaimana berpikir secara strategis (dengan berbagai alat pemikirannya), tetapi lebih penting dalam menempatkan keyakinan atau keimanan kepada Allah Yang Maha Esa sebagai Yang Paling Dicari, Maha Pemberi dan Maha Mengetahui yang terbaik bagi manusia, sedangkan manusia wajib merencanakan sebagai satu diantara bentuk usaha.
How to Weave Spirituality into Your Business Plan
Spiritualitas secara luas berarti melepaskan sejumlah tanggung jawab untuk hidup Anda sendiri dan percaya bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang sedang dimainkan. Ini adalah keyakinan bahwa Anda dibimbing oleh Kekuatan Yang Lebih Tinggi.
Jadi, silakan brainstorming otak anda untuk terus menerus menelurkan ide-ide untuk bisnis Anda lebih kreatif. Baik dari segi produk, pengelolaan modal, promo hingga rencana – rencana kreatif lain yang lebih efektif. Namun, jangan lupa mengakses Sumber dari segala sumber. Karena dunia ini ada dalam Genggaman-Nya.
Pernah dengar kata pepatah, jika kamu bisa membayangkannya, maka kamu akan bisa mencapainya? Atau kalau dalam Bahasa Jawa itu biasanya kalimatnya seperti ini: “If you can imagine it, you can make it!” Tapi jangan lupa, Man proposes but God disposes, manusia berencana, Allah yang menentukan. “Menungsa gadhah engkrengan, Gusti Allah ingkang nentokaken.” Begitulah!
Nah, itulah prinsip rencana! Semakin rinci kita menyusun rencana, biasanya akan semakin mempengaruhi tubuh dan pikiran kita untuk bekerja dengan lebih fokus sampai target-target yang dituangkan pada rencana tersebut bisa tercapai. Kita sebagai manusia punya tugas mengejar kesempurnaan karena hidup ini memang cuma satu kali dan harus di manfaatkan sebaik-baiknya. Kita bisa berusaha dan berencana semaksimal kita. Tapi Ujungnya? Tetap Allah SWT yang ACC.
Rencana Usaha adalah rute perjalanan yang telah kita pilih setelah membuka tebaran peta yang luas. Kita mesti sadar dimana titik awal keberangkatan kita memulai, dan kemana pula kita ingin menuju atau titik destinasi kita. Sedangkan Strategi Bisnis adalah bagian dari rencana bisnis. Sementara rencana bisnis menetapkan tujuan dan sasaran, strategi memberi Anda cara untuk memenuhi tujuan itu.
Jadi, strategi bisnis berarti tindakan untuk memadukan kemampuan internal dan hal-hal yang berkaitan dengan pengaruh eksternal. Tindakan tersebut diambil berdasarkan visi dan misi dari sebuah perusahaan, agar tercapai keunggulan posisi dari bisnis tersebut.
Kemampuan Internal yang paling utama adalah Kekuatan Spiritual. Kekuatan spiritual merupakan faktor sukses yang penting sehingga tidak mengherankan bila para pimpinan bisnis (chief executive officer/CEO) membangun kekuatan ini melalui program character building bagi para staf dan karyawan mereka. Memperkuat pandangan ini, Gay Hendricks dalam bukunya: The Corporate Mystic (1996), menjelaskan bahwa CEO kelas tinggi memiliki spiritual yang kuat dan membawa nilai-nilai spiritual kedalam praktik bisnis.
Nilai-nilai spiritual yang bersumber dari Alqur an diyakini akan mendorong motivasi karyawan untuk berbuat lebih produktif. Semangat setiap karyawan perusahaan untuk bekerja baik didorong oleh spirit untuk dicintai oleh Allah seba gaimana sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah mencintai seorang di antara kalian yang jika bekerja, maka ia bekerja dengan baik.” (HR Baihaqi).
Kehidupan yang spiritual adalah kehendak Allah yang hidup dalam kelimpahan kasih sayang-Nya dengan cara yang membuat kehidupan semakin kaya bagi semua orang. Bagaimana kita dapat hidup dalam suasana yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan pengembangan diri sendiri, dengan lingkungan sekitar (masyarakat dan bisnis), bila kita tidak dapat menghayati sesama.
Spiritualitas dan moral haruslah menyatu dalam kehidupan yang baik. Spiritual erat berkaitan dengan sumber dari sumber tindakan-tindakan kita. Bila kita memahami bahwa tujuan hidup adalah menjalin keakraban dengan Sang Pencipta, maka tak akan terjadi perpisahan yang sesungguhnya antara kehidupan moral dan spiritual. (az).