SKJENIUS.COM, Cikarang.— Guru Mursyid kita, Bapak Sesepuh Pengajian Tawakal, Allahyarham H. Permana Sasrarogawa mengingatkan, “Yakinlah! Apapun penyakit yang dihadapi pasti ada obatnya. Bagaimana pun sulitnya masalah yang kita temui tentu ada jalan keluarnya. Sebesar apapun hutang melilit tentu ada penyelesaiannya. Serumit apapun problematika kehidupan yang mendera, pasti ada solusinya dari Allah SWT!”
Karena itulah, Bapak Sesepuh H. Permana mendidik kita untuk Berserah Diri (Tawakal) pada Allah. Pasalnya kita sebagai hamba-Nya, tiada daya dan upaya, kecuali dengan izin-Nya (laa haula wa laa quwwata illa billah). Maka, berserah diri adalah Solusi Terbaik atas masalah yang dihadapi. Imbalan bagi orang yang berserah diri, Allah telah berjanji dalam Al Qur-an surat Ath-Thalaq ayat 3 :
“Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya (memeliharanya).”
Adapun indikator dalam berserah diri, adalah tidak adanya rasa was-was, khawatir atau pun kecewa; tapi yang ada adalah ucapan dengan penuh rasa syukur ‘alhamdulillah’ atau dengan penuh rasa ikhlas ‘innalillahi wainnaillaihi rojiun’; seperti firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 112 : “…barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Rabb-nya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.“
Jelaslah, bagi orang yang berserah diri, ia tidak akan mengeluh atau protes kepada Allah swt. Justru ia akan haqul yaqin bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan awal yang harus ia siapkan sebaik mungkin untuk Masa Depan. Segala yang ia lalui adalah serangkaian peristiwa yang pasti berlalu karena roda kehidupan ini akan selalu berputar, kita tidak akan selamanya berada di posisi yang sama seperti yang dihadapi hari. Bismillah, penyakit pasti sembuh, masalah pun akan selesai.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3).
Zikir 20 Menit Menjemput Solusi Langit
Jadi, solusi terbaik untuk berbagai masalah yang kita hadapi agar hidup kita Berkah dan Sehat adalah dengan Berserah Diri pada-Nya dalam Zikir dan Ikhtiar. Karena itu, marilah kita ingat (Zikir) dan bersyukur kepada-Nya atas segala Rahmat dan Karunia yang telah diberikan Allah selama ini. “Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. al-Baqarah: 152).
Alhamdulillah. Berdasarkan pengalaman kami sebagai Spiritual Therapist selama 21 tahun, di Rumah Sehat Al-Hikmah, ternyata Zikir Al-Hikmah seiring sebagai ibadah juga bermanfaat untuk Detoksifikasi (pengeluaran racun atau radikal bebas dari dalam tubuh), Mempercepat Proses Penyembuhan, Menjaga Kesehatan dan Meningkatkan Imunitas atau Kekebalan Tubuh.
Banyak orang menyangka bahwa berzikir membutuhkan ruangan tenang atau tempat khusus. Padahal Anda bisa melakukannya kapan saja, misalnya saat menunggu bus datang, berjalan kaki, atau di tengah kemacetan. Teknik Zikir Al-Hikmah adalah melatih Pasrah Diri dan Menenangkan Pikiran sehingga memiliki pandangan yang jernih akan kondisi saat ini dan tetap merasa tenang. Praktik ini umumnya dijalankan dengan duduk tenang dengan mengatur pernapasan perlahan-lahan dan teratur selama setidaknya 21 menit.
Cara Kerja dan Manfaat Teknik Zikir Al-Hikmah
Tubuh merespons stres dengan melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin yang menyebabkan detak jantung, aliran darah, dan tekanan darah meningkat. Teknik Zikir Al-Hikmah dapat menurunkan detak jantung kembali stabil. Selain itu, zikir juga dapat mengatur aliran dan tekanan darah menjadi normal.
Saat berzikir, Anda turut berlatih mengesampingkan berbagai pikiran negatif, yang bisa menyebabkan datangnya stres. Hal ini membuat pikiran menjadi lebih tenang dari sebelumnya. Di samping itu, zikir juga efektif dalam mengaktifkan gelombang gamma di otak yang berperan dalam proses belajar, konsentrasi, ingatan, dan kesadaran. Oleh sebab itu, zikir dipercaya mampu menghasilkan emosi positif berupa kebahagiaan.
Berdasarkan pengalaman dan penelitian kami di Rumah Sehat Al-Hikmah, berikut beberapa manfaat zikir bagi kesehatan yang perlu Anda tahu:
- Mengurangi stres.
- Mengatasi gelisah.
- Mengontrol rasa cemas.
- Meningkatkan kualitas tidur.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Memperbaiki sirkulasi darah.
- Memperkuat daya ingat.
Teknik dan Proses Zikir Al-Hikmah
Tujuan dari Teknik Zikir Al-Hikmah adalah beribadah kepada Allah sesuai Petunjuk-Nya dalam Qur’an dan Hadits serta berdasarkan bimbingan teknik dari para Guru Mursyid Majelis Dakwah Al-Hikmah. Dalam Zikir, kita berserah diri pada Allah dan menyerahkan segala penyakit dan persoalan yang dihadapi. Karena itulah selama berzikir kita perlu merelaksasikan tubuh dan pikiran agar mencapai ketenangan dan kedamaian dalam kondisi pasrah diri.
Meski berbeda-beda cara dalam berzikir namun terdapat beberapa elemen yang utama pada Teknik Zikir Al-Hikmah, yaitu:
Pertama: Pasrah Diri.
Sikap Pasrah Diri adalah wujud dari pengakuan ketidakberdayaan manusia di hadapan-Nya. Berserah diri atau bertawakal kepada Allah mengandung arti kita harus mewakilkan kepercayaan kepada-Nya ketika suatu peristiwa menimpa diri kita. Dengan demikian, kita harus memasrahkan diri saat musibah menerpa, bersabar ketika kenestapaan terjadi dalam hidup, dan mensyukuri setiap episode kehidupan penuh harapan positif.
Kedua : Duduk tenang.
Bagi orang yang baru melakukan teknik zikir Al-Hikmah, dapat mempraktikannya di tempat tenang yang bebas dari hal-hal yang berpotensi menjadi gangguan, seperti dering telepon genggam, bunyi TV, atau bunyi kendaraan. Setelah terbiasa melakukannya di tempat tenang, Anda dapat membiasakan diri bermeditasi di waktu dan tempat lain, seperti di tengah hiruk pikuk kemacetan, dalam posisi berdiri, maupun berjalan.
Ketiga : Mengendalikan Pikiran. Menghampakan atau Membebaskan pikiran dari segala hal yang mengganggu kepasrahan dan menjadi sumber penyebab kekhawatiran dan stres. Pikiran kemudian diarahkan pada hal spesifik lain, seperti gerakan bernapas, kata-kata, atau rasa tertentu dalam berzikir.
Keempat : Bernapas secara perlahan.
Menarik napas dalam-dalam dan perlahan-lahan menggunakan otot diafragma yang melebarkan paru-paru. Pernapasan yang lebih efektif dan lambat dapat mendatangkan lebih banyak oksigen ke dalam paru-paru. Sehingga Anda bisa menyelaraskan ucapan Zikir dalam hati dengan tarikan nafas, detak jantung dan aliran darah.
Kelima : Zikir Penuh Penghayatan.
Menghayati artinya mengalami dan merasakan di batin. Menghayati berarti tidak hanya sekedar melakukan namun merasakan sungguh-sungguh dalam batin. Penghayatan memiliki kata dasar hayat yang berarti hidup, kehidupan atau nyawa kemudian diberi imbuhan pe-an yang menyatakan proses, sehingga bisa dikatakan penghayatan adalah proses untuk memahami pengalaman batin.
Jadi, penghayatan adalah proses menghayati atau mendalami, menjiwai zikir baik melalui penglihatan, pendengaran, pembacaan atau rasa. Melalui penghayatan, kita dapat merealisasikan makna zikir dan Petunjuk (Ilham) yang diperoleh saat berzikir dalam kehidupan baik secara individu maupun masyarakat.
Penghayatan adalah suatu proses batin yang sebelum dihayati memerlukan pengenalan dan pengertian tentang apa yang akan dihayati itu. Selanjutnya setelah meresap di dalam hati, maka pengamalannya akan terasa sebagai ai sesuatu yang keluar dari kesadaran sendiri, akan terasa sebagai sesuatu yang menjadi bagian dan sekaligus tujuan hidup.
Semoga melalui uraian singkat ini para pembaca dapat turut merasakan Manfaat Zikir dalam Kehidupan. Semoga dengan berzikir selama 21 Menit, dua kali sehari, Allah memberi Berkah dan Sehat kepada kita semua. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin! (Aby Zamri).