SKJENIUS.COM, CIKARANG.- Pandemi Covid-19, bukanlah sekadar wabah penyakit alamiah, namun di dalamnya terkandung Pesan Ilahiyah yang yang harus mendapat perhatian serius dari Umat Islam. Pasalnya, melalui Prahara Corona ini, Allah menegur manusia karena telah menyimpang dari Jalan yang sudah dibentangkan-Nya.
Demikian disampaikan oleh Ketua DPW Majelis Dakwah Al-Hikmah
(MDA), Jawa Barat, KH. Yus Darniyus, S.Ag dalam diskusi bertajuk "Esensi
Corona dan Solusi Profetik Covid-19 " yang diselenggarakan Dewan
Perancang Partai Nusantara Bersatu
di Pendopo Al-Hikmah, Cikarang, Jawa Barat. "Karena
itu, agar solusi langit segera
hadir, marilah kita menyadari bahwa munculnya pandemi ini berkaitan dengan dosa
dan kesalahan yang kita lakukan selama ini," imbuhnya.
Menurut KH. Yus Darniyus, Pendekatan teologis Islam atas
bencana telah meletakkan sebuah pemahaman bahwa bencana atau wabah bukanlah
sekedar peristiwa alam semata melainkan bahwa setiap bencana yang terjadi
adalah peringatan atas perbuatan manusia di muka bumi. "Karena itulah dalam pendekatan Teologis,
respon atas bencana tidaklah semata dilakukan dengan cara rasional empirik namun lebih bersifat substansial atas penyebab bencana, yaitu dengan tindakan-tindakan
yang dianggap dapat meredam munculnya
bencana," ujar Kyai Haji Yus Darniyus.
Ketua MDA Jabar itu, menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah
SWT sudah mengingatkan kita tentang hubungan kemaksiatan dan bencana,
sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, yang artinya; “Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS.
Ar-Rum : 41)
Menurut Ketua MDA Jabar itu, Peringatan Allah dalam
Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41 menjelaskan bahwa kerusakan, bencana maupun
wabah yang ada di dunia ini sesungguhnya disebabkan oleh ulah tangan manusia
itu sendiri. Mengapa demikian? "Karena bencana-bencana yang ditimpakan
kepada manusia itu adalah akibat dari dosa-dosa mereka. Kemaksiatan yang
dilakukan di suatu daerah akan menyebabkan Allah menegur orang-orang di daerah
itu," katanya.
Namun sayangnya, kata Kyai Haji Yus masih banyak orang yang
belum menyadari bahwa ada korelasi antara perbuatan dosa dengan datangnya wabah
corona. Padahal Allah dan RasulNya telah menjelaskan hal ini, di dalam
banyak ayat dan hadits, di antaranya:
“Apabila perbuatan
zina dan riba sudah terang-terangan di suatu negeri, maka penduduk negeri itu
telah rela terhadap datangnya adzab Allah untuk diri mereka,” (HR. Hakim)
Selanjutnya Kyai Haji Yus mengajak Umat Islam untuk
menjadikan pandemi coronavirus ini sebagai Interupsi Spiritual. Ditegaskannya,
wabah ini harusnya menjadi bahan instrospeksi bagi kita semua. Mari kita
bertanya kepada diri kita masing-masing, apa kesalahan kita, sehingga Allah
mengirim wabah coronavirus ini? "Bisa
jadi Islam yang selama ini kita anut hanya sebatas simbol dan ritual semata.
Tapi dalam perkataan, perilaku kita sehari-hari tidak mencerminkan sebagai
Islam. Mengaku Islam tapi mempraktekkan ekonomi kapitalis yang berbasis riba.
Rajin ke Masjid tapi masih suka korupsi" tandasnya.
Sehubungan dengan hal itulah, Ketua MDA Jabar itu mengajak
Kaum Muslim melalukan Taubatan Nasuha untuk menjemput solusi terbaik dari
Langit. Taubat Nasional adalah solusi untuk meredam wabah corona secara
Nasional. Sebagaimana di Firmankan oleh Allah SWT,
"Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau
(Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum
mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan." (QS Al-Anfal, Ayat
33).
KH. Yus Darniyus menegaskan, berdasarkan informasi sumber
wahyu dan hadits Nabi SAW yang merupakan dasar pijak teologis ini maka disebutkan
bahwa yang bisa menyelamatkan seseorang dari suatu bencana termasuk wabah
penyakit seperti pandemi covid-19 ini adalah pertaubatan dan istighfar dari
kalangan ummat manusia.
"Taubat Nasuha
adalah deklarasi kesadaran atas kesalahan dengan niat tidak mengulangi kembali
dosa. Sementara istighfar adalah pernyatan permohonan ampun seorang hamba yang
merupakan bentuk kerendahan hati dan permintaan maaf atas segala dosa kesalahan
yang diperbuat. Semoga Allah melindungi bangsa Indonesia dari ancaman resesi akibat
wabah coronavirus ini," pungkas Ketua Majelis Dakwah Al-Hikmah Jawa
Barat itu. (az).