SKJENIUS.COM, Cikarang.— Indonesia masih bergelut dengan COVID-19 di tengah kemerosotan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan. Virus Corona Belum Mereda. Akibatnya, jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air terus bertambah hingga hari ini. Sampai dengan Jumat (21/8), jumlah kasus Covid-19 meningkat sebanyak 2.266 kasus dalam 24 jam, sehingga total kasus terkonfirmasi mencapai 149.408. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah anjlok, pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Seiring dengan itu, badai PHK menerjang, pengangguran bertambah, kemiskinan meningkat.
Karuan saja, kondisi ini mengkhawatirkan kalangan Pengusaha. Banyak perusahaan babak belur bergulat dengan dampak COVID-19, yang tidak hanya berdampak negatif pada kinerja bisnis, tetapi juga menghadirkan kendala baru bagi pekerja jarak jauh pertama kali. Mengingat situasinya, wajar untuk merasa negatif tentang situasi saat ini dan memiliki pandangan pesimis untuk masa depan.
Namun, kalangan pengusaha yang menerapkan Manajemen Ilahiyah dalam Spiritual Company yang dipimpinnya, justru melihat saat ini sebagai kesempatan untuk mengatasi kesulitan dengan ide yang fleksibel. Bahkan mereka menegaskan, crisis an opportunity for reforms. Karena itu mereka berharap Presiden Jokowi bisa memanfaatkan krisis virus korona untuk melakukan reformasi besar-besaran di bidang pendidikan, perawatan kesehatan, dan jaring pengaman sosial.
“Apa yang membedakan mereka yang menyerah ketika dihadapkan pada kesulitan dari mereka yang memandang mereka sebagai kesempatan untuk menantang diri mereka sendiri?”
Perbedaannya terletak pada pola pikir seperti apa yang mereka miliki. Dalam psikologi, pola pikir mengacu pada kerangka berpikir, kebiasaan berpikir, dan keyakinan individu. Para profesional yang menganggap masa-masa menantang sebagai peluang memiliki pola pikir berkembang yang memungkinkan mereka untuk berkembang, berubah, dan tumbuh dalam situasi apa pun.
Jika seluruh organisasi - bukan hanya pemimpinnya - memiliki pola pikir ini, mereka akan diperlengkapi dengan baik untuk bertahan sebagai tim melawan guncangan COVID-19. Kejar inovasi tanpa takut risiko.
Pola pikir berkembang (growth mindset) adalah konsep Berpikir Revolusioner dan Holistik yang dikembangkan oleh Spiritual Business Consultant sebagai generator penggerak dalam Manajemen Krisis yang berbasiskan Manajemen Ilahiyah. Ide tersebut telah diadopsi secara luas tidak hanya di dunia bisnis, tetapi juga dalam olahraga dan seni. Insya Allah, kita bisa bertahan dari guncangan COVID-19 dengan mindset berkembang ini.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi Ulul Albab (orang-orang yang pikirannya berkembang). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi(seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. ‘Ali ‘Imran : 190-191).
Temukan peluang di tengah krisis
Dalam pidatonya tahun 1959, John F. Kennedy dengan terkenal mengatakan: "Saat ditulis dalam bahasa China, kata 'krisis' terdiri dari dua karakter — satu mewakili bahaya dan satu lagi mewakili peluang.” Meskipun saat ini secara luas diakui bahwa ini bukanlah interpretasi yang benar dari karakter China, kebijaksanaan Presiden Kennedy tentang krisis yang menghasilkan peluang unik mungkin lebih penting daripada sebelumnya.
Pengalaman pahit dan membuat stres sering kali merupakan peluang untuk berkembang. Menurut penelitian para Counselor di Spiritual Business Consultant menunjukkan bahwa krisis dapat menciptakan peluang baru bagi orang-orang untuk menyuarakan gagasan mereka tentang cara melakukan sesuatu dengan lebih baik. Sometimes the world needs a crisis: Turning challenges into opportunities
Sebagai Direktur Safety Corporation and Risk Analisys, PT. Mutiara Samudra Biru, selama 17 tahun, saya dan team menghabiskan hari-hari kami mencoba untuk memprediksi, mencegah, dan mempersiapkan potensi krisis di semua domain keamanan perusahaan, bisnis dan karyawan, ditinjau dari aspek politik dan ekonomi hingga militer dan terorisme. Krisis umumnya dipandang berbahaya, mahal, dan mengganggu agenda dan prioritas lain. Namun, melihat ke belakang dalam sejarah menggambarkan bahwa krisis dan ancaman ekstrem dapat berguna untuk mengarahkan individu, negara, dan bahkan dunia ke solusi.
Seperti yang disarankan Presiden Kennedy, dari krisis dapat muncul peluang baru dan luar biasa, terutama jika pendekatan dan paradigma tradisional dipertanyakan dan ditantang. Selama krisis, insentif dan motivasi berubah, berpotensi mengarah pada perilaku kerja sama baru dan bahkan penciptaan sistem atau struktur baru. Krisis dapat membuat adrenalin kolektif mengalir, memfokuskan pikiran untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Pola pikir berkembang ini dapat membantu kita - dan tim kita - dengan baik selama krisis ini. Di bawah ini, kami menawarkan tujuh saran bagi para manajer yang ingin memanfaatkan transisi ke pekerjaan jarak jauh untuk memelihara pola pikir yang berkembang dalam diri Anda dan tim Anda;
- Back to Zero, Kembali ke Titik Nol (Taubat),
- Sabar,
- Berdiam Tiga Hari di Masjid (I’tikaf),
- Memadukan Zikir dan Pikir,
- Bertemanlah dengan orang-orang yang miliki pola pikir maju,
- Ajarkan mindset berkembang kepada orang lain - dan perkuat dalam diri Anda sendiri,
- Atur ulang Ekspektasi dan Definisi Sukses Anda.
Akhirul Kalam, saat Anda berpikiran terbuka akan sesuatu dan meraih berbagai kesempatan belajar yang ada, berarti Anda sedang berkembang secara konstan. Anda menantang diri Anda sendiri setiap harinya dan menjamin masa depan di tangan Anda sendiri. Inilah yang disebut dengan memiliki pola pikir berkembang. Semoga uraian singkat tentang cara agar memiliki pola pikir yang semakin berkembang ini bermanfaat bagi Anda semua. (az).