SKJENIUS.COM, Cikarang,-- Sebagai seorang Spiritual Business Consultant tentu saja, saya sangat bahagia mendapat khabar dari ikhwan kita di Jambi, bahwa di tengah Prahara Covid-19 ini, mereka berhasil melakukan Restrukturisasi PT. Iqbal Pratama Mandiri untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan perbengkelan itu. Semoga dengan Restrukturisasi Perusahaan tersebut, Dealer Resmi Bajaj di Provinsi Jambi itu dapat terus berkembang di tengah pandemi yang belum diketahui kapan akan mereda ini.
Menurut Suhu Indra Wijaya, Mda, Counselor dari
Spiritual Business Consultant Jambi yang membidani restrukturisasi tersebut ,
manajemen dealer Bajaj itu, ingin melakukan perbaikan secara menyeluruh. Hal
ini dilakukan untuk memperbaiki tiga aspek perusahaan, yaitu aset/portofolio,
modal/keuangan, dan manajemen/organisasi. "Insya
Allah, PT. Iqbal Pratama Mandiri
akan menjadi Spiritual Company yang
menerapkan Manajemen Ilahiyah dalam
kegiatan bisnisnya. Karena itulah manajemen baru, mengawali kegiatannya dengan mengadakan
tasyakuran dan khataman Qur'an, sekaligus meruqyah
kantor dan kegiatan bisnisnya," ujar Suhu Indra.
Alhamdulilah! Demikianlah kalangan pengusaha Ikhwan
Majelis Dakwah Al-Hikmah Jambi menyikapi situasi bisnis yang tidak menentu di
tengah Krisis Ekonomi ini. Selama gangguan dan kecemasan yang luar biasa ini,
Rumah Sehat Al-Hikmah dan Spiritual Business Consultant terus mendorong para
ikhwan dan umat Islam untuk menggunakan hari-hari mendatang sebagai kesempatan
untuk memperdalam praktik spiritual dan intelektual mereka.
Jika kita berusaha untuk mengubah isolasi kolektif kita
menjadi kesempatan untuk kesunyian komunal, kita mungkin
menemukan bahwa itu, seperti yang selalu menjadi, persemaian untuk pertumbuhan
dalam kesucian dan keutuhan, untuk sinergi dan koneksi, untuk perlawanan dan
pembaruan. Karena itulah setiap Kamis, malam Jum'at, para ikhwan dan akhwat
berkumpul di Rumah Sehat Al-Hikmah Jambi dalam upaya menguatkan silaturahmi,
berdiskusi dan zikir bersama untuk menjemput Solusi Terbaik ke Langit.
Hadis dari Abu Hurairah dan Abu Said Al Khudri
menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Tidaklah duduk suatu kaum yang berzikir
nama Allah melainkan dinaungilah mereka oleh para malaikat, dipenuhi mereka
oleh rahmat Allah SWT dan diberi ketenangan kepada mereka, juga Allah SWT
menyebut-nyebut nama mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.''
(HR Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Inilah di antara alasan dan hikmah yang mendorong para ikhwan dan akhwat untuk terus-menerus berzikir. Karena itulah zikir menjadi ibadah yang bisa dilakukan kapan pun, di manapun, dan dalam kondisi bagaimanapun. Selama berzikir, selama itu pula kita bersama Allah SWT. "Karena itu, ingatlah (zikir) kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. al-Baqarah-ayat-152).
Para Ikhwan Majelis Dakwah Al-Hikmah menyadari
sepenuhnya, tanpa pertolongan Allah SWT, manusia tak akan bisa berbuat apa-apa
menghadapi wabah corona dengan segala dampak negatifnya. Kesadaran (consciousness)
inilah yang mengarahkan energi, dan energi menginspirasi kesadaran.
Seseorang yang berzikir dalam kesadaran akan terhubung
dengan Percikan Cahaya Ilahiyah yang ada dalam dirinya sendiri, sehingga
pencerahan muncul, fisik menjadi sangat energik, optimisme berlimpah, kreativitas
muncul, inovasi pun berkembang, medan energi yang meluas membentang rasa diri,
dan emosi menjadi spektrum yang kuat dan kaya. Akibatnya dunia tampaknya
ditransformasikan, mengungkapkan potensi yang selama ini tersembunyi. Maka, terbukalah
hijab.
Dalam langkah hidup kita yang tiba-tiba berubah, kita
mungkin menemukan keheningan yang kita semua dambakan, keheningan yang darinya
semua kebijaksanaan dan kejernihan sejati muncul. Apa yang kita sukai
daripada apa yang kita takuti mungkin menjadi fokus yang lebih tajam — dan
tepat pada waktunya. Sehingga dengan kejernihan dan ketajaman batin itu kita
bisa mengambil langkah yang kreatif dan inovatif untuk mengatasi tantangan yang
dihadapi dalam bimbingan langit.
"Allah,
tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);
tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi
Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan
di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar." (QS. Surat Al Baqarah : 255).
Spiritualitas
adalah sumber inspirasi dan kekuatan yang membimbing kita di sepanjang jalan
hidup untuk membuat keputusan terbaik yang menguntungkan diri kita sendiri
secara pribadi dan untuk melayani saudara-saudari kita. Tanpanya, kita
jatuh ke dalam materialisme dan kehilangan semua harapan. Kita harus
memupuk spiritualitas untuk mendapatkan semua manfaatnya. Kita membutuhkan
keheningan untuk menemukan potensi penuhnya.
Untuk itulah, Kita harus memanfaatkan masa kesusahan akibat virus corona ini sehingga dalam keheningan kita menemukan kekayaan rohani yang mendiami kita masing-masing dan berbagi pesan perdamaian. Kita tidak bisa menyerah pada depresi, kecemasan. Spiritualitas hidup berdampingan dengan materi pada awal penciptaan. Itu ada sebelum kita manusia. (az).