SKJENIUS.COM, Jakarta.-- Perayaan Hari Kemerdekaan RI ke 75, tahun ini tidak semeriah dari biasanya, sebab masih dalam masa pandemi virus corona Covid-19. Selain darurat kesehatan, situasi perekonomian pun sedang anjlok. Daya beli masyarakat makin menurun, perusahaan industri manufaktur banyak yang tutup, badai PHK melanda, tingkat pengangguran naik. Kesemuanya itu adalah contoh-contoh nyata yang tak bisa dihindari faktanya bahwa kita berada di tengah suasana ekonomi yang suram.
Kenyatan situasi buruk ini juga dibenarkan oleh beberapa
orang ekonom senior. Bahkan, mereka memperkirakan, Indonesia diperkirakan sulit
menghindar dari jurang resesi jika melihat kondisi ekonomi saat seperti
sekarang. Pasalnya, Ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 mengalami kontraksi
alias tumbuh negatif 5,32% secara year on year. Bahkan, Direktur Eksekutif
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad
meyakini Indonesia bakal masuk jurang resesi di triwulan III-2020.
Menurut kami dan para Konselor Bisnis dan Keuangan di Spiritual
Business Consultant, krisis kali ini akan berbeda dengan krisis-krisis
sebelumnya, maka formula baku tidak memadai untuk mengatasinya. Mengingat
kondisi sekarang berbeda, resep baku tidak cukup. Maka, ada dimensi yang harus
dikedepankan yakni kesehatan masyarakat dan spiritualitas. Tidak boleh ada
trade off antara ekonomi, kesehatan dan spiritualitas. Maka, kunci utama
penanganan dan pemulihan ekonomi adalah penanganan yang berbasiskan Holistic
Problem Solving.
Langkah bijak yang dapat ditempuh adalah dengan tetap berperilaku positif yang dapat
menumbuhkembangkan iklim perekonomian bangsa. Setidaknya, dalam momentum HUT
Proklamasi 1945 ini, perlu Menghayati Kembali Nilai-nilai Spiritualitas
Nusantara dengan Kearifan Lokal Sebagai Solusi Bangsa Menyikapi Menyikapi Covid-19
dan segala dampak negatif yang ditimbulkannya. Semoga hal ini akan memberikan
pandangan yang baru atas realitas perekonomian nasional yang sedang
lesu-lesunya.
Seiring dengan itu, motivasi untuk bangkit dari kelesuan
perekonomian harus dipupuk secara maksimal. Kiranya Kecerdasan Spiritual dan
Semangat Gotong Royong bangsa ini akan dapat memberikan spirit tinggi untuk
bangkit dari keterpurukan ekonomi. Sebab, hanya dengan spirit yang kuat, kita
dapat melakukan usaha secara maksimal. Dan dengan maksimalisasi usaha tersebut,
akan memberi hasil yang jelas bagi pertumbuhan dan perkembangan, plus
perbaikan, roda perekonomian bangsa.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas itulah pentingnya menyadari supaya senantiasa menumbuhkan segala energi positif di dalam diri agar segala hal yang kita lakukan dapat bersifat konstruktif dan berguna bagi kehidupan bangsa dan negara ini. Energi itulah yang kami maksudkan dengan Kekuatan Spiritual Personal. Yaitu, keyakinan bahwa al-rizqu biyadillah (Rizki itu semata-mata di kuasa Allah) menjadi pijakan untuk berpikir positif dan mencari solusi dengan menggali ide kreatif dibanding kejumudan berpikir dan sikap putus asa.
Hal inilah yang harus diupayakan secara menyeluruh oleh
segenap lapisan masyarakat Indonesia. Bagaimanapun, pemulihan ekonomi kita
masih menghadapi tantangan sangat berat dan terjal. Sebagian besar sektor riil
kita masih mati suri. Karena itu, pemulihan ekonomi membutuhkan langkah
cepat, dengan cara luar biasa, dan dengan kekompakan yang tinggi.
Seiring dengan itu, ketenangan, ketelitian, kesabaran, eling lan
waspodho, legowo, dan bijaksana adalah kunci utama dalam
mencari solusi dalam menghadapi atau menyikapi suatu permasalahan yang terjadi.
Jadi, apapun yang berkaitan dengan moral, mental, batin, rohani, sosio-psikologis,
kondisi kejiwaan, itulah yang kami maksudkan sebagai Spiritualitas Nusantara.
Para pelakunya biasanya diam, menyepi, pasrah diri. Menyelam
ke lubuk hati. Mengembara dalam jiwa. Tenggelam dalam Samudera Tauhid Tak Berpantai.
Lebur bersama Asma dan Sifat-Nya Manunggal dalam Iradat dan Qudrat-Nya.
Berzikir, mengingat-Nya. Mohon ampunan
dan petunjuk-Nya.
Menyatu seumpama air, yang sifatnya menyimpan energi; ibarat
bumi, siap menyerap apa pun; bagai api, selalu penuh kekuatan mengeluarkan energinya
dengan total; juga angin, nan sejuk berbagi penuh kasih. Sampai akhirnya dalam
I'tikaf itu dia mendapat Ilham, Petunjuk dari Langit. Kemudian dia dia berusaha
menguraikannya dalam ilmu terapan dalam kehidupan.
Yuk kita doa bersama, mendoakan bangsa ini agar ikhtiar
lahir yang kita kerjakan itu mendapat energi dari ikhtiar bathin atau
spiritual. Mudah-mudahan pandemi ini lekas berlalu dan perekonomian kembali
membaik. (az).