SKJENIUS.COM, Jakarta.— PRIHATIN! Di tengah perayaan HUT kemerdekaan yang ke 75, Indonesia mengalami kemerosotan ekonomi. Saat ini kehidupan bangsa Indonesia sudah sampai pada keadaan yang sangat suram dan kritis. Terpukulnya ekonomi akibat pandemi COVID-19 membuat Indonesia bukan hanya harus mengatasi wabah coronavirus ini, namun juga ancaman krisis ekonomi. Apalagi, Ekonomi Minus 5,32 Persen pada Quartal II, mungkin RI Semakin Sulit Terhindar dari Jerat Resesi?
Tentu saja, situasi ini menjadi tantangan berat bagi
pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Jokowi-Ma'ruf. Pasalnya, Pandemi Covid-19, bukan
hanya maslah darurat kesehatan, namun sudah merambah berbagai aspek kehidupan.
Bukan mustahil akan bertransformasi ke persoalan politik. Karena itulah,
Pemulihan Ekonomi itu masalah pokok. Menjadi bagian dari harapan masyarakat
karena ekonomi berhubungan dengan kemakmuran, kesejahteraan.
Dan yang memegang peran utama dalam menggerakkan
pemulihan ini atau menjadi motornya yang jelas adalah diharapkan dari
komponen pemerintah di semua lini, baik departemen maupun lembaga dan DPR serta
institusi lainnya. Sebab, hanya pemerintah yang memiliki kekuasaan, dana APBN
dan APBD, fasilitas dan birokrasi yang bisa menggerakkan semuanya. Sedangkan
rakyat akan mengikuti pemerintah, yang tentu akan terbawa arus dengan
sendirinya, ibarat mesin yang dihidupkan akan menggerakkan seluruh
bagian-bagiannya menjadi ikut aktif pula.
Karena itulah, pemerintah perlu merancang konsep pemulihan ekonomi yang Holistik dan
Komprehensif. Pasalnya, untuk Memasuki Tatanan Baru, Perubahan Sektor
Ekonomi Perlu Gagasan Baru yang Membangun. Marilah momen kemerdekaan RI
ini kita manfaatkan sebagai kesempatan untuk melakukan refleksi dan merenungkan
berbagai hal yang sudah dicapai dan banyak hal lain yang belum dicapai,
terutama dalam upaya mengatasi wabah corona dan pemulihan ekonomi Indonesia.
Pasalnya, memasuki tatanan baru (new normal), artinya kita
Melakukan
Aktivitas Perekonomian di Era Pandemi COVID-19. Karena itulah, selain
perubahan perilaku masyarakat terkait protokol kesehatan, diperlukan juga
perubahan pola pikir (paradigma) dari sisi pelaku ekonomi. Pasalnya, Perubahan
Cara Berpikir atau Mindset itulah yang akan membawa para pebisnis meraih
tujuan, impian dan goal besar mereka. Sehingga para pelaku usaha bisa lebih
kreatif dalam menyediakan layanan dan inovasi produk yang tepat.
Maka, untuk mendorong perubahan tersebut di atas dibutuhkan gagasan baru. Untuk itulah, diperlukan kerangka berpikir yang mengedepankan adanya inovasi, kreativitas, kolaborasi, visi dan kepemimpinan serta enabling policies (mengaktifkan kebijakan). Karena kebijakan itu yang pada akhirnya akan menentukan apakah kita bisa merealisasi atau tidak. Kebijakannya tidak boleh kaku atau menggunakan paradigma lama sehingga bisa ada ruang untuk melakukan tindakan yang Out of The Box.
Maka, dalam konteks Pemulihan Ekonomi di Era New
Normal ini, Umat Islam harus mengawalinya dengan membenahi paradigmanya kembali
kepada Paradigma Ilahiah, yakni Cara
Berpikir seorang Ulul Albab yang sesuai dengan Konsep
Ilahiyah sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat ‘Ali ‘Imran ayat 190-191
:
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi Ulul Albab
(orang-orang yang berakal Cerdas). Yaitu orang-orang yang berzikir/mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Jadi, seorang ulul albab menghiasi waktunya dengan dua aktivitas utama, yaitu berpikir dan berzikir. Kedua
aktivitas ini berjalan seiring sejalan.
Ulul albab berzikir, atau
mengingat Allah, dalam situasi apapun: dalam posisi berdiri, duduk, maupun
berbaring (Q.S. Ali Imran 3:191). Di sini, zikir dilakukan dengan membangun
hubungan vertikal transendental (seperti mendirikan salat) dan hubungan
horisontal sosial (seperti membayar infak dan menyambung persaudaraan) serta
menjaga kelestarian alam.
Dalam berpikir, ulul albab
melibatkan beragam obyek: fenomena alam, seperti pergantian malam dan siang
serta penciptaan langit dan bumi (Q.S. Ali Imran 3:190-191) dan siklus
kehidupan tumbuhan yang tumbuh karena air hujan dan akhirnya mati (Q.S.
Az-Zumar 39: 21), fenomena sosial, seperti sejarah atau kisah masa
lampau (Q.S. Yusuf 12:111).
Selanjutnya sebagai sebuah konsep, ulul albab itu wajib diaplikasikan dalam ibadah ritual dan dioperasionalisasi atau dibumikan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa strategi berikut terbayang setelah melakukan tadabbur atas beragam ayat di atas, yaitu: (a) meningkatkan integrasi, (b) mengasah sensitivitas, (c) memastikan relevansi, (d) mengembangkan imajinasi, dan (e) menjaga independensi, yang kemudian diaktualisasikan dalam amal shaleh Nabi Muhammad SAW mengingatkan: "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain."
Jika setiap Muslim dapat mewujudkan sikap hidup
seperti ini, Insya Allah umat Islam akan muncul menjadi pelopor pemulihan
ekonomi menuju kebaikan sehingga dapat memberi rahmat bagi semesta alam
terutama di negara kita yang saat ini masih dirundung krisis. Jadi, mengubah
mindset ke Paradigma Ilahiyah adalah sebah cara untuk bisa mengubah
jalannya kehidupan.
Apapun yang Anda dapatkan dan yang Anda lakukan
berawal dari sebuah pikiran. Itu mengapa ada pepatah mengatakan bahwa bila Anda
mau mengubah pikiran Anda maka Anda bisa merubah hidup Anda. Ubah pikiran Anda
dan dunia pun bisa Anda ubah.
Kami telah menyiapkan program yang dapat membantu Anda
untuk mengubah mindset ke Paradigma Ilahiyah. Dengan mengikuti
program ini, Insya Allah Anda akan mengetahui apa saja yang kurang tepat dari
cara berpikir Anda selama ini. Dengan demikian, Anda akan mengerti apa yang
dimaksud dengan mindset atau pola pikir yang benar, pola pikir yang positif, mindset
yang positif, sehingga Anda bisa mengubah mindset Anda.
Ikutilah
Program Holistik Berbasiskan Paradigma Ilahiyah Untuk Kesuksesan Hidup dan
Kebebasan Finansial.
SPIRITUAL
BUSINESS CONSULTANT
Hikmah
Apartment & Offife : Jl. Raya Sukamantri No.110,
Cikarang, Jawa Barat
Contact
Person :
Rosi
Wibawa - 0895-0579-3048
Nita
Yuliana - 0852-1013-2089
Masrul
Chan - 0812-8230-6109
Khairul Zamri -
0812-9505-0587
Konsultasi
melalui email : skjenius.com@gmail.com