SKJENIUS.COM, Jakarta.— MIRIS! BUMN Rugi Triliunan : Angkasa Pura, Garuda, hingga Pertamina. Ditambah lagi berbagai permasalahan pelik yang melilit di banyak perusahaan plat merah lainnya. Pada semester I-2020 perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero) mengalami kerugian hingga Rp 11,33 triliun.
Sedangkan Garuda Indonesia Rugi Rp 10 T di Semester I-2020. PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat laporan keuangan negatif sepanjang semester I 2020. Angkasa Pura I rugi Rp 1,16 triliun. Sementara itu ada 10 BUMN yang berekuitas negatif sesuai laporan LKPP 2019 sudah diaudit, antara lain PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero).
Tak hanya merugi, Utang BUMN pun semakin membengkak. Posisi utang luar negeri (ULN) Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) kuartal-II tahun ini mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.Tercatat pada Juni 2020 total ULN BUMN Indonesia mencapai USD 58,6 miliar (Rp 874,1 triliun) atau naik 22,9 persen (yoy) dibanding posisi Juni tahun lalu yang mencapai USD 47,7 miliar.
Karuan saja hal ini mendapat kritik tajam dari Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Said Didu. Dia menyinggung soal perbandingan utang BUMN pada tahun 2014 dengan saat ini. Menurutnya, terjadi peningkatan utang BUMN yang besar di periode kepemimpinan Presiden Jokowi. Utang BUMN 2014 hanya sekitar Rp 2.400 triliun, sekarang sekitar Rp 6.000 triliun. Yang merusak siapa?
Seharusnya BUMN itu tidak merugi karena dikelola oleh team ahli dan mengerjakan proyek atau usaha yang sudah jelas sebelum Perusahaan itu didirikan serta didukung dengan tersedianya modal yang besar. Sebagai catatan, untuk tahun 2020 saja, uang pajak yang dialokasikan untuk tambahan modal BUMN sebesar Rp 18,73 triliun. Meski begitu, suntikan modal dari APBN dalam beberapa tahun ini rupanya tak menjamin kinerja keuangan perusahaan membaik. Seakan tidak ada habisnya masalah di perusaah BUMN tersebut. Karuan saja, hal ini akan menjadi tantangan berat bagi Menteri BUMN, Erick Thohir untuk terus berbenah.
Perlu Dilakukan Audit Spiritual
Mencuatnya kasus penyelundupan Harley Davidson dan Bromton oleh petinggi PT Garuda Indonesia, yang di selundupkan lewat pesawat Garuda yang baru di beli, poles memoles laporan keuangan adalah beberapa kebobrokan yang mencuat ke permukaan. Belum selesai sampai disitu, muncul kasus baru yang berentetan. Seperti kasus Jiwasraya dan Asabri. Hal ini menandakan warisan menteri sebelumnya memang banyak bermasalah dari CGC (Good Corporate? Governance).
Karena itu, sebagai solusi jangka pendek, Kementerian BUMN perlu menunjuk kantor akuntan publik (KAP) untuk mengaudit seluruh keuangan perusahaan BUMN. Karena rata-rata laporan keuangan perusahaan BUMN bermasalah dari polesan KAP, agar dilakukan investigasi dan pemeriksaan seluruh KAP.
Seiring dengan itu Erick Thohir juga perlu segera mengadakan Audit Spiritual atas keseluruh BUMN yang ada, agar dapat diketahui sampai sejauhmana jajaran Komisaris, Direktur dan para Manajer di perusahaan milik negara itu Menghayati dan Mengamalkan Nilai-nilai Spiritual yang terkandung dalam Budaya Perusahaan mereka masing-masing.
Budaya perusahaan merupakan nilai-nilai yang dianut dan cara bertindak dalam perusahaan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pihak dalam maupun luar perusahaan. Disebutkan bahwa keberhasilan dalam memahami dan mengaplikasikan budaya perusahaan berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan. Oleh karena itu, Budaya Perusahaan memegang peran penting dalam meningkatkan kinerja untuk menghasilkan Laba.
Perusahaan yang kuat, memiliki daya saing tinggi, mampu menciptakan kreativitas dan inovasi pasti dihasilkan melalui landasan yang kokoh. Landasan kokoh dapat diperoleh dari budaya perusahaan yang bertindak sebagai gambaran nyata yang mampu memberikan dampak pada intern dan ekstern perusahaan.
Pendidikan dan Pelatihan Management of Soul
Sebagaimana kita ketahui, Manajemen adalah Kunci Sukses Tata Kelola Perusahaan. Manajemen merupakan suatu Ilmu Pengetahuan yang sistematis agar dapat memahami mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja sama agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun golongan tertentu dan masyarakat luas.
Jadi, pada prinsipnya Manajemen itu berhubungan dengan cara mengatur orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Karena itu, Inti dari Manajemen adalah Manajemen Diri. Sedangkan inti dari manajemen diri adalah Kendali Diri. The Soul of Management is Management of Soul. Jika para pejabat di BUMN mempunyai Kendali tentu mereka tidak mau Korupsi dan Menyalahgunakan Amanah yang diberikan kepada mereka. Bukankah kasus penyelundupan Harley Davidson dan Bromton oleh petinggi PT Garuda Indonesia sebagai bentuk tak adanya kendali diri mereka?
Maka, langkah Strategis selanjutnya sesudah Audit Spiritual yang harus dilakukan Menteri BUMN adalahmemberikan Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Diri atau Management of Soul Workshop kepada seluruh Komisaris, Direksi, Manajer dan karyawan BUMN. Pasalnya, dalam konteks manajemen, maka sesungguhnya Pencerahan Diri menjadi Inti dari Konsep Manajemen itu sendiri. Seorang Manajer harus mampu memadukan berbagai aspek spiritual dalam upaya menemukan kekuatan batin yang tersembunyi dalam Diri Anda.
Untuk itulah mereka harus membangun cara hidup yang memberi Anda ruang batin, kesehatan, energi, dan kebahagiaan sepanjang hidup Anda. Management is spiritual: The importance of caring for people and your business. Manajemen bersifat spiritual: Pentingnya merawat orang dan bisnis Anda. Jadi, Kesadaran diri dan penyatuan dengan Qudrat dan Iradat Allah adalah benang Hijau melalui semua subjek dalam Manajemen of Soulini. Seorang Manajer yang tercerahkan tentu akan mampu mengintegrasikan spiritualitas dalam manajemen dan mengambil manfaat spiritualitas terhadap kinerja organisasi.
Mengintegrasikan spiritualitas ke dalam manajemen adalah konsep yang sangat diperlukan dan bermanfaat di tempat kerja, terutama dalam situasi ekonomi yang bergolak saat ini di dunia. Karena itu Management of Soul bertumpu pada religious mind-set yang meletakkan hubungan antar manusia dalam proses bisnis atau kerja, tidak lepas kaitannya dengan hubungan manusia dengan Rabb-nya.
Implementasinya/ kualitas hubungan antara manusia dalam setiap transaksi yang dilakukan, tidak terlepas dari transaksinya atau perniagaan manusia dengan Rabb-nya. Out- come yang diharapkan dari implementasi konsep ini adalah, bahwa manusia siapapun yang terlibat dalam proses bisnis, harus memiliki kesadaran/ apapun yang mereka perbuat harus berlandaskan pada Keimanan dan Ketaqwaannya kepada Allah.
Keimanan dan ketaqwaan inilah yang akan menjadi sumber utama Spirit atau Energy manusia dalam bekerja. Dengan dasar keimanan dan ketaqwaan ini, orang akan menggabungkan ilmu, keahlian, akal dan hati nuraninya untuk menggali dan mengelola resources yang ada di muka bumi ini, secara efisien dengan manfaat optimal bagi kemaslahatan orang banyak (umat manusia). Jadi, Management of Soul Workshop mendidik dan melatih peserta untuk menerapkan manajemen yang mengedepankan nilai-nilai yang bersumber dari Allah Yang Maha Kuasa. (az).