Oleh : Rosi Wibawa, S.Kom
(Bagian 4)
SKJENIUS.COM, CIKARANG.- Wabah Corona telah membuat para pengusaha babak belur. Pande virus dari Cina telah memberikan tekanan berat pada beragam sektor bisnis di banyak negara di dunia akibat dari lockdown yang diterapkan oleh masing-masing pemerintah. Karuan saja. berusaha tetap melanjutkan roda bisnis dalam situasi yang berubah dengan cepat seperti sekarang merupakan sebuah tantangan.
Memasuki New Normal ini pengusaha harus dapat berimprovisisasi atau beradaptasi , berdamai dengan kondisi yang ada karena usaha harus tetap terus berjalan, untuk itu perlu juga mempertajam intuisi. “Menjadi orang yang berintuisi jauh lebih kuat ketimbang intelektual sehebat apapun, kata mendiang pendiri Apple,” Steve Jobs.
Orang kerap bertanya-tanya, apa kiat lain dari sukses Ciputra hingga dia bisa sukses seperti saat ini? Banyak hal yang menjadi factor pemicu. Namun, dalam Ciputra-Way, dikatakan Ciputra dikenal sebagai entrepreneur yang sukses, antara lain karena mempunyai intuisi yang tajam
Hampir setiap individu pasti pernah merasakan munculnya intuisi, semacam kata hati yang muncul tanpa disadari. Intuisi adalah hal yang jauh berbeda dari pemikiran, logika, atau analisis. Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan Intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran.
Intuisi adalah sensasi yang muncul secara tiba-tiba tanpa disadari orang yang bersangkutan. Kerap kali, intuisi menjadi dasar pilihan seseorang ketika dihadapkan pada beberapa pilihan sekaligus.
Intuisi adalah suara yang datang dari dalam, atau inner voice. Pada berbagai konteks, intuisi pasti muncul. Mulai dari hal sederhana seperti memakai baju warna apa hari ini hingga pertaruhan hidup mati saat berada dalam kondisi darurat.
Intuisi Sebagai Basis Dalam Membuat Keputusan Bisnis
Semakin terkoneksi seseorang dengan intuisi mereka, akan semakin bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Intuisi adalah jembatan antara insting dan logika, yang menyeimbangkan cara otak bertindak. Dari mana munculnya intuisi?
Pada dasarnya, manusia memerlukan insting dan logika untuk mengambil keputusan terbaik berkaitan dengan berbagai hal. Namun yang umum terjadi adalah orang lebih ragu mengandalkan intuisi sebagai panduan dalam mengambil keputusan.
Padahal, sebagai manusia yang dikaruniai akal sekaligus intuisi, kedua hal ini justru bisa membantu saat mengambil keputusan. Bukan mengesampingkan akal dan mengedepankan intuisi atau sebaliknya, namun menggunakan keduanya dengan seimbang.
Seorang entrepreneur adakalanya dihadapkan pada keharusan untuk mengambil keputusan di saat informasi yang tersedia tidak mencukupi untuk mengambil keputusan. Pada saat semacam ini, sering kali yang menjadi dasar pengambilan keputusan adalah akal sehat (common sense), namun ada kalanya pula dengan common sense sendiri ternyata tetap saja dirinya ragu mengambil keputusan. Pada saat semacam inilah sang entrepreneur harus mengandalkan intuisinya. (az).
Rosi Wibawa, S.Kom, Direktur Pemasaran PT. Samudera Biru
Line, Pemerhati Masalah Sosial, Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid
Baiturrahman, Cikarang, Jawa Barat.
Sumber :
4)
https://www.sehatq.com/artikel/intuisi-adalah-naluri-tanpa-harus-didasari-logika-perlukah-dipercaya
5)
https://www.skjenius.com/2020/08/ancaman-krisis-ekonomi-kesadaran.html
6)
https://www.skjenius.com/2020/08/perilaku-dan-budaya-pengusaha-intuitif.html