SKJENIUS.COM, JAKARTA.- Subhanallah 🙏 Tak dapat kita pungkiri, prahara COVID-19 telah memorakporandakan segalanya. Dinamika kehidupan manusia direnggut. Hampir semua aktivitas produktif yang menjadi keseharian manusia dihentikan. Ekonomi Sudah Anjlok di 2%-an, pada kuartal I 2020, Dekati Skenario Terburuk. Daya beli masyarakat menurun. Badai PHK melanda, pengangguran meningkat. Orang miskin pun bertambah banyak.
Itulah, realita yang menyedihkan, mencemaskan dan merisaukan rakyat, pengusaha dan pemerintah Indonesia. Namun demikian, bukan berarti tak bisa berbuat apa-apa. Sebagai seorang Pebisnis Muslim yang Beriman dan Beraqal, marilah kita gunakan Ketajaman Pandangan Mata Batin, sehingga kita bisa Melihat Hikmah dibalik Musibah ini.
“Allah SWT memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi anugerah yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat”. (QS. al-Baqarah 2: 269)
Pada titik tertentu, kebiasaan seumur hidup perlu berubah. Pada titik tertentu, dorongan akan diperlukan. Jika guncangan gangguan virus corona tidak cukup bagi kita untuk mengkalibrasi ulang semuanya, apa lagi yang mampu?
Pandemi Covid-19 telah membunuh jutaan penghuni bumi dan meluluhlantakkan perekonomian berbagai negara di dunia. Perekonomian Indonesia pun merosot dibuatnya, bahkan mendekati jurang resesi. Sementara itu, belum diketahui kapan wabah ini akan berakhir. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan negara-negara di dunia mengenai puncak kedua pandemi Covid-19 ketika pelonggaran karantina wilayah (lockdown) dilakukan. Menurut WHO, dunia saat ini masih harus berjuang melawan gelombang pertama wabah virus Corona baru atau SARS-CoV-2.
Namun, di luar hal yang memilukan dan merisaukan itu, coronavirus diseases 2019 (Covid-19) sudah "memaksa" manusia untuk bertransformasi dari peradaban lama ke peradaban baru. Maka, mau tidak mau, para Pebisnis pun harus melakukan Transformasi Diri, sebagai persiapan untuk memasuki ERA BARU (New Normal) dengan melakukan Revolusi Spritual dan Revolusi Bisnis yang mencerminkan pemikiran bisnis yang HOLISTIK.
Pasalnya, SPIRITUALITAS adalah satu PENENTU paling penting dari KINERJA organisasi. Orang yang lebih terlibat secara spiritual mencapai hasil yang lebih baik. Bahkan, spiritualitas menjadi KEUNGGULAN KOMPETITIF UTAMA. Namun sayangnya, sebagian besar pekerja maupun para Direksi (Board of Director) tidak tahu bagaimana MENGEKSPRESIKAN SPIRITUALITAS mereka di tempat kerja. Karena itulah, mari kita jadikan Prahara Corona ini sebagai Momentum untuk Bertamasya ke dalam Diri. Berkelana ke Lubuk Jiwa. Menyelami Samudera Tauhid tak Berpantai. Semoga kita berjumpa dengan Diri Sejati.
Manusia tidak dimaksudkan untuk berhenti tumbuh. Bahkan, tidak ada makhluk hidup di bumi yang dimaksudkan untuk berhenti tumbuh. Kita semua hidup, meraih matahari.
Kemajuan dalam hidup adalah tentang reinvention. Saya ingin menjelaskan Reinvention adalah apa yang memungkinkan Anda memiliki kesempatan tanpa akhir untuk terus mengeksplorasi bagian-bagian baru dari diri Anda. Eksplorasi adalah pertumbuhan, dan pertumbuhan dalam pengertian ini tidak menghadap ke luar tetapi ke dalam. Inilah yang saya makaud dengan Transformasi Diri (Self Transformation).
Berikut 7 Cara Untuk Melakukan Transformasi Diri Anda Menjadi Siapa yang Anda Inginkan. (How to Transform Yourself Into Who You Really Want to Be) :
Pertama : Kenali Diri. Mengenali Diri Sendiri menurut psikolog berarti memiliki pemahaman tentang perasaan, motivasi, pola pikir, dan kecenderungan kita. Hal-hal tersebut memberikan pemahaman yang stabil mengenai harga diri kita dan nilai-nilai serta motivasi kita. Tanpa pemahaman ini kita tidak dapat mengukur nilai kita sendiri.
Inilah bagaimana Anda perlu melihat diri Anda sendiri - sebagai sebuah karya seni, selalu dalam proses. Tidak perlu kesal, atau jatuh hati pada diri sendiri ketika Anda melihat sesuatu yang tidak Anda sukai. Sebagai gantinya, seperti seorang seniman, mulailah bekerja.
Kedua : Temui Guru Spiritual. “Barang siapa yang menuntut ilmu tanpa bimbingan Syekh (Guru Mursyid) maka wajib setan Gurunya” (Abu Yazid al-Bisthami). Ucapan tokoh besar sufi tersebut di khususkan untuk yang berhubungan dengan kerohanian, spiritualitas, dimana jika kita belajar tanpa ilmu maka setan akan mudah menyusup dalam setiap ilmu yang kita pelajari. Tidak ada Guru menyebabkan tidak ada yang menegur, membimbing dan mengarahkan agar kita agar tetap berada di jalan yang benar.
Guru spiritual adalah sesesorang yang memiliki ilmu dan kemampuan lebih secara spiritual (batin), memiliki karomah (keajaiban) bahkan dapat mengetahui hal yang ghoib dan mampu menuntun murid-muridnya ke jalan yang benar dalam lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Ketiga : Vision and Goals. Menentukan Visi dan Tujuan hidup kita merupakan langkah selanjutnya yang paling penting. Memiliki tujuan atau mimpi berarti kita mengetahui arah hidup kita dengan jelas. Maka, tetapkan tujuan yang realistis.
Cita-cita yang ingin kita raih akan lebih mudah diingat jika kita tuangkan dalam bentuk gambar dan di tempel di sebuah papan, yang biasa disebut sebagai “Vision Board”.
Keempat : Tiada Hari Tanpa Perubahan. Perubahan, adalah satu aturan dalam hidup ini, ia merupakan komponen paling penting dalam hidup bila kita ingin Mencapai Kemajuan dan Kesuksesan.Tanpa perubahan, hidup kita ‘mandheg‘ dan ‘menthok‘. Kesuksesan hidup yang sejati tidak akan bisa dinikmati, bila kondisi hidup kita hari ini dan seterusnya sama saja.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib KWJ
pernah mengungkapkan (wallahu a'lam): "Barangsiapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang terlaknat."
Kelima: Zikir. Sholat dan Zikir dapat membawa kita ke titik “Jernih” dan “Fokus”. Pentingnya zikir adalah untuk memeroleh clarity dan focus. Sebagai Pebisnis kita sangat perlu kejernihan dan focus dalam mengambil keputusan. Semakin besar perusahaan kita semakin penting keputusan kita. Kalo kita tidak punya clarity dan focus maka akan sulit untuk membuat keputusan. Jadi, luangkan waktu sholat yang khusuk dan zikir.
Keenam: The Shift : From Self To Service.
Pergeseran paradigma dari “Self” to “Service”. Pentingnya melakukan pergeseran paradigma dari “melihat diri sendiri” menuju “melihat kepentinggan atau kemauan customer”. Ketika berinteraksi dengan orang lain, hendaknya kita bisa melihat dari sudut pandang pelanggan.
Biasanya kita selalu melihat dari sisi “self” (diri sendiri). Jika kita ingin sukses, jika ingin sukses memuaskan stakeholder, kita harus bisa selalu berpikir dari sudut pandang dari orang lain/dari sisi pelanggan. Sehingga kita bisa memberi pelayanan dan solusi terbaik untuk mereka.
Ketujuh: Berani Mengambil Risiko. Dalam perkembangan dan perjalanan bisnis, Anda pasti menghadapi kendala dan kesulitan, baik yang kecil maupun kendala yang besar. Kendala tersebut biasa kita kenal sebagai risiko bisnis.
Risiko bisnis memang tidak bisa dipisahkan, serta menjadi kesatuan dari bagian dari suatu bisnis atau usaha. Karena itulah, Anda harus berani mengambil risiko.
Jadi, sukses tidaknya manusia Indonesia untuk bertransformasi dari peradaban lama ke peradaban baru di tengah Wabah Corona ini, sangat dipengaruhi oleh Transformasi Diri (Perubahan) dari kita masing-masing, dan mari kita mempraktekkan langkah-langkah sukses ini mulai hari ini untuk Melayani Umat dan Menikmati hidup yang lebih sukses, bahagia dan sejahtera lahir batin. (az).