Home
» Sosial
» Rumah Baca Inspirasi ditengah Pandemi Covid-19, Model Peningkatan Budaya Literasi di Desa Tonyaman
Rumah Baca Inspirasi ditengah Pandemi Covid-19, Model Peningkatan Budaya Literasi di Desa Tonyaman
Keputusan Mendikbud dengan memberlakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) hingga akhir tahun 2020 untuk mencegah semakin bertambahnya penularan virus corona di sekolah nampaknya masih menuai berbagai permasalahan. Berdasarkan hasil survei katadata.co.id sebanyak 68,8 juta siswa dan 4,2 juta guru terdampak Covid-19 dengan 42,2% siswa tidak mempunyai kuota internet yang memadai dan 15,6% siswa yang tidak mempunyai handphone/laptop/komputer. Hal ini tentu berpotensi mengurangi semangat belajar dari siswa utamanya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Situasi dan kondisi tersebut mendapat respon yang kreatif dari pemuda Polewali Mandar dengan mendirikan suatu rumah baca yang dikenal dengan Rumah Baca Inspirasi (RBI). Ilham dan Sugiono Aziz Munandar merupakan 2 orang pemuda asal Desa Tonyaman ini, mencoba memberikan respon positif terhadap lingkungan disekitarnya dengan mendirikan rumah baca untuk anak-anak. “Pendirian Rumah Baca ini tidak lain ialah untuk menambah semangat anak-anak khsusunya yang masih SD, untuk tetap mempunyai minat baca yang tinggi. Apalagi sekarang hanya belajar dari rumah, jangan sampai kondisi ini justru mengurangi semangat belajar adek-adek kita”, terang Ilham sebagai salah satu pendiri RBI. Rendahnya budaya literasi dan minat baca bagi anak-anak karena telah dipengaruhi oleh game online menjadi alasan lain yang dikemukakan oleh Ilham.
Lokasi RBI ini berada di Dusun Tanah Takko, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dengan menggunakan pekarangan salah satu warga di desa tersebut. RBI ini beroperasi pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis yang dimulai pada pukul 16.00 WITA sampai selesai. Kegiatan ini dihadiri oleh beragam usia mulai dari anak-anak yang masih duduk di bangku SD sampai dengan yang sudah duduk di bangku perguruan tinggi. Menariknya, RBI tidak hanya sekedar menjadi rumah baca tetapi juga terdapat kegiatan-kegiatan positif lainnya seperti belajar bahasa inggris dan bahasa arab serta mengajarkan pendalaman keagamaan dengan melakukan yasinan bersama.
Sejak beroperasi pertama kali pada Selasa, 16 Juni 2020 yang hanya digerakkan oleh 2 pemuda, kini pemuda-pemudi disekitar Desa Tonyaman ikut berpartisipasi aktif sebagai tim penggerak RBI. Pembentukan RBI yang belum genap beroperasi 1 bulan tentu memiliki tantangan tersendiri untuk tetap mempertahankannya. Menurut Ilham, adanya niat, komitmen, dan kerja sama antar pemuda menjadi strategi agar RBI dapat bertahan dan konsisten menjadi sarana pengembangan budaya literasi di Desa Tonyaman.
Ilham merasa termotivasi dengan pendapat Bung Hatta, bahwa Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tetapi bercahaya karena lilin-lilin di desa. Hadirnya RBI ini diharapkan dapat menjadi langkah kecil untuk membawa perubahan terhadap generasi-generasi muda, khususnya generasi muda di Desa Tonyaman tersebut. Kesadaran akan pentingnya pendidikan menjadi semangat yang harus dibangun sejak dini demi masa depan yang lebih cemerlang. Semoga RBI dapat menjadi inspirasi bagi pemuda-pemuda desa lainnya.
Penulis :
Indirwan, S.H
Fresh Graduate in the Law School of Sebelas Maret University
SK Jenius
This blog is created for your interest and in our interest as well as a website and social media sharing info Interest and Other Entertainment.
Similar Articles
Sosial