Jakarta, SKJENIUS.COM.- Innalillahi wa inna ilaihi Raji'un🙏 Wabah Covid-19 benar-benar melumpuhkan sendi-sendi psikologis, sosial, perekonomian masyarakat – tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia. Prahara corona telah menyebabkan Konsumsi rumah tangga, sebagai penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, merosot drastis. Maka Pertumbuhan Ekonomi pun Melorot tajam.
Namun dibalik rasa duka, khawatir berbaur cemas dan ketakutan serta kesulitan Ekonomi dan segala dampak negatif pandemi Covid-19 tersebut, sesungguhnya Prahara Corona ini adalah kesempatan untuk sebuah kontemplasi bagi kita semua.
“Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplahAllah menjadi saksi”. (QS. Nisa : 79).
Kita harus sadar sepenuhnya bahwa Setiap Allah memberi kenikmatan, di baliknya pasti ada ujian. Setiap ada musibah, di baliknya ada hikmah. Dan virus Corona (Covid-19) adalah musibah. Di balik musibah, itu ada kandungan hikmah yang luar biasa dahsyat. Jauh lebih dahsyat dari pada sisi musibahnya.
Karena itulah, sebagai seorang Spiritual Business Consultant yang berpengalaman selama 27, saya yakin ada tujuan spiritual di balik pandemi Covid 19 ini.
Karena itu perihal dengan prahara yang mencemaskan tersebut, saya berinisiatif memberikan pendekatan-pendekatan Spiritualitas Tasawuf Transformatif dan Kearifan Lokal Nusantara
Menjadi Solusi Bangsa dalam Menyikapi Dampak Ekonomi dan Sosial Covid-19.
Kita faham, Covid-19 secara medis masih menjadi ancaman yang menimbulkan ketakutan di masyarakat, tapi kita sebagai bangsa yang berketuhanan dan mewarisi budaya spiritual Nusantara, yakin bahwa sumber pertolongan dari musibah ini adalah Allah Rabb semesta, Yakinlah Energy Ilahiyah menjadi obat dan solusi.
Orang bijak adalah orang yang mampu berbuat benar dan berpikir SOLUTIF, sehingga lebih tegar menghadapi masalah seperti covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia saat ini.
Ketegaran seorang yang mengenal nilai-nilai spiritual sebagai penghayat, reflek pertama pasti dengan kejernihan batin introspeksi, mawas diri apa sebab kejadian luar biasa ini, semua kejadian tentang bencana apapun tentu kehendak Tuhan Yang Maha Esa, seperti tsunami, gempa bumi, termasuk wabah covid-19 saat ini.
Simultan dengan itu, kita perlu menata ulanh batin dalam bersembah kepada Tuhan Yang Maha Esa, Rabb Yang Maha Kuasa, mohon ampunan-Nya dan mohon bimbingan petunjuk dalam kecerdasan spiritual jawaban tentang musibah apakah ini hanya fenomena alam semesta, hasil konspirasi para elite global, atau ada peringatan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Untuk itu, kita harus menyadari sepenuhnya bahwa apakah itu pandemi corona, kemerosotan ekonomi, resesi dunia, kebakaran hutan di Australia, Januari paling panas sejak lama atau hama serangga paling buruk di tanduk Afrika, sesungguhnya sejak berabad-abad, Allah Yang Maha Kuasa senantiasa mengirimkan pesan yang penting: Kita tidak bisa cuma mengurus manusia saja, kita juga harus merawat alam dan menjalin hubungan harmonis dengan-Nya.
Kita sebaiknya mengikuti seruan tersebut. Jawaban jangka panjang atas COVID-19 selayaknya berpusar pada bagaimana kita mereparasi hubungan kita dengan Allah, sesama manusia dan dengan planet Bumi dan Alam semesta. Upaya pemulihan ini harus menjadi jawaban dari semua bagian kehidupan dan sebabnya terdiri atas ragam bagian.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga (jannah) yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (Qs Ali Imran: 133). (az).
