SKJENIUS.COM, JAKARTA.- Subhanallah ! Tak bisa dinafikan dampak dari virus corona hari-hari ini, sangat di luar perkiraan kita. Virus ini bukan hanya mengancam kesehatan fisik yang menyebabkan ketakutan dan kepanikan massal. Virus corona juga membidani lahirnya krisis keuangan, daya beli masyarakat merosot, badai PHK melanda, kemiskinan meningkat. Realisasi angka pertumbuhan ekonomi anjlok sebesar 2,97% di kuartal I-2020, membuyarkan skenario pemerintah dalam menghadapi COVID-19. Indonesia pun terancam resesi.
Namun demikian sebagai Pebisnis yang Beriman dan Beraqal, kita tidak perlu khawatir akan terjerumus ke dalam jurang krisis ekonomi. Yakinlah, Allah pasti akan memberi solusi terbaik untuk hamba yang berserah diri kepada-Nya. Jadi, sekalipun pandemi virus Corona ini berskala global, bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Kita mungkin bukan ilmuwan yang mampu mengembangkan vaksin atau anti virus, pun kita tidak punya cukup sumber daya untuk menolong mereka yang terdampak secara langsung, tapi kita memiliki akses untuk datang kepada Allah dan menaikkan doa-doa kita kepada-Nya.
“Dan Rabbmu berfirman:“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Mu’min/Ghafir/40: 60).
Satu hal yang pasti, selalu ada jalan untuk semua masalah, asal mau berusaha dan tidak menjaga gengsi. Semoga diantara kita masih ingat dengan sebuah nasihat indah dari Guru Mursyid kita, Allahyarham KH Abdurrahman Siregar, "man jadda wajada". Nasihat Beliau ini sangat populer di kalangan Ikhwan/Akhwat Pesantren Nurul Amal. “Siapa yang bersungguh-sungguh, bertekad, berusaha, berjuang, maka dia akan mendapatkan.” Karena memang proses itu tidak akan menghianati hasil.
Namun sayangnya, kita sering lupa akan hal ini. Kita lebih sibuk dengan masalah yang kita hadapi bahkan seringkali kita berburuk sangka kepada Allah atas ujian yang menimpa kita. Bahkan tidak sedikit juga yang menjadikan semua yang sedang terjadi sebagai bentuk tidak sayangnya Rabb kita pada kita. Naudzubillah !
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, saya ingin berbagi sedikit pengalaman dengan Anda tentang bagaimana memiliki respons yang penuh perhatian dan spiritual terhadap tantangan besar. Saya ingin berbagi Ilmu Pengetahuan Spiritual dan Manajemen Risiko dalam menghadapi Prahara Corona dan berbagai dampaknya dalam kehidupan.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya sebagai Director of Safety Corporation and Risk Analisys di Samudera Group dan para konsultan di Spiritual Business Consultant, ternyata wabah COVID-19 tidak hanya memberikan dampak negatif tetapi juga mengindikasikan dampak positif terhadap perubahan perilaku masyarakat.
Wabah COVID-19 telah menggugah kesadaran umat akan kerentanan kehidupan manusia secara keseluruhan sehingga perilaku beragama dan spiritualitas menjadi lebih berkualitas. Masyarakat menjadi lebih sadar tentang makna ritual keagamaan dan kaitannya dengan kematangan spiritual dengan memandangnya sebagai proses mencari sesuatu yang lebih utama dan bermakna. Karena itulah rakyat Indonesia perlu berupaya membangun kehidupan spiritualnya selama perubahan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19
Seiring dengan itu, perlu juga kita sadari bahwa kita tidak boleh hanya bersemangat dalam hal yang berkaitan dengan spiritualitas saja, namun harus pula memahami kaitannya dengan sains. Dan saya akan mendorong Anda untuk tidak hanya bersandar pada pendekatan spiritual untuk tantangan yang kita semua hadapi tetapi sebenarnya juga melihat sisi sains. Jadi, kita perlu memahami Pentingnya Peran Sains dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.
Namun demikian, kadang-kadang kita sering melupakan pentingnya spiritualitas. Padahal segala aspek dalam kehidupan tidaklah lepas dari yang SPIRITUALITAS. Kehidupan nyata tidak lengkap jika tidak dilihat dari sudut METAFISIKA, termasuk Covid-19 ini. Ilmu pengetahuan dan spiritualitas keduanya menuju pada hal yang sama pada akhirnya - saya pikir mereka berdua mencari kebenaran dengan cara yang berbeda.
Perubahan adalah satu hal yang konstan dalam hidup kita, tetapi itu tidak membuatnya mudah. Perubahan kadang terjadi secara tidak sadar dan tidak diinginkan oleh sang pemilik diri, setiap masalah yang dihadapi, lingkungan pergaulan dan penerimaan solusi dapat membentuk sebuah karakter yang mungkin bahagia atau menjadi menyakitkan.
Sekarang masyarakat berada di tengah-tengah perubahan monumental sekali lagi. Bagaimana tanggapan kita?
Inilah saran saya tentang bagaimana Membangun Kehidupan Spiritual Anda selama masa perubahan ini:
- Tingkatkan Kualitas Iman dan Taqwa. “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS: Al-A’raf [7]: 96);
- Temui Guru Spritual. “Dan Kami tidak mengutus (Rasul-rasul) sebelum engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada Ahli Zikir, jika kamu tidak mengetahui.” (QS. al-Anbiya’ ayat 7);
- I’tikaf. “Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Rabb-mu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.” (QS. al-Kahf : 16);
- Sucikan Nafsu (Tazkiyatun Nafs). "… demi jiwa (Nafs) dan penyempurnaanya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikannya dan ketaqwaannya, Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwa itu, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya…" ( QS. As-syams, 7-10);
- Amal Shaleh. “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97);
- Bersedekah Setiap Hari. “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Sedekah itu sesuatu yang ajaib. Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR. Baihaqi & Thabrani);
- Berjihad di Jalan Allah. “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. ash-Shaff: 10-12).
Semoga uraian singkat di atas dapat menambah semangat Anda untuk membangun kehidupan spiritual di tengah krisis ekonomi saat ini. Mudah-mudahan Anda akan menganggap bahwa pemaparan hari ini menarik dan bermanfaat. Silakan anda share kepada para sahabat Anda semua. Losta Masta ! (az).