Memang tidak mudah mengelola sekelompok orang dengan kepribadian yang berbeda. Manajer di kantor pun cenderung hanya berfokus pada tuntutan pekerjaan, ketimbang rasa bangga saat staffnya diapresiasi.
Terutama diera pandemi ini ketika organisasi kita dituntut untuk berkerja dan berkarya, sedangkan social distancing membuat kerja sama tim dan kinerja yang optimal seakan-akan mustahil untuk dibentuk karena kenyamanan anggota sulit sekali diciptakan.
Jika Anda seorang team leader, penting untuk membuat anggota kelompok anda merasanya nyaman. Dengan rasa nyaman, kinerja dan hasil kerja kelompok akan semakin optimal. Langkah awal untuk membuat nyaman anggota tim Anda adalah dengan mengetahui apa yang memotivasi anggota kelompok dalam tim Anda
Lalu apa sih manfaat pemimpin ketika mampu mengidentifikasi motivasi seseorang?
Pertama, ia mampu memberikan pujian yang sesuai dan merespon secara efektif
Kedua, ia dapat membagi tugas yang cocok dengan keinginan anggotanya
Ketiga, mampu menjaga anggota tim anda tetap termotivasi dan terus bertumbuh menciptakan karya yang optimal.
Oke, mari kita memahami karakter motivasi seseorang.
Seorang psikolog asal Amerika bernama David McClelland (1917-1998) mengemukakan ‘The Three Needs Theory’ atau yang biasa dikenal ‘McClelland’s Human Motivation Theory’ adalah model motivasi yang menjelaskan bagaimana kebutuhan untuk pencapaian, afiliasi, dan kekuasaan dapat mempengaruhi tindakan orang-orang dalam konteks manajerial.
McClelland juga menyatakan bahwa kita semua memiliki tiga jenis motivasi ini tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, atau budaya. Jenis motivasi yang seseorang miliki berasal dari pengalaman hidup mereka dan pendapat budaya mereka. Teori kebutuhan ini sering diajarkan di kelas mengenai manajemen atau perilaku organisasi.
Mari mengenal tipikal karakter motivasi seseorang:
1. The Need For Achievement
- Memiliki keinginan yang kuat untuk mengatur dan mencapai tujuan yang menantang.
- Senang mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya untuk mencapai tujuan mereka.
- Suka menerima feedback yang rutin tentang kemajuan dan pencapaian mereka.
- Sering kali suka bekerja sendirian.
2. The Need For Affiliation
- Ingin menjadi bagian dari kelompok.
- Ingin disukai, dicintai, dan akan sering pergi bersama kelompok apa pun yang akan dilakukan.
- Lebih menyukai kolaborasi daripada kompetisi.
- Tidak suka hal yang berisiko tinggi atau ketidakpastian.
3. The Need For Power
- Ingin mengendalikan dan memengaruhi orang lain.
- Suka memenangkan argumen.
- Menikmati kompetisi dan kemenangan.
- Menikmati status dan pengakuan
Dalam kasus pandemi seperti sekarang, mari mencoba memahami karakter anggota tim anda!
1. Identifikasi Motivasi
Periksa anggota tim Anda untuk menentukan karakter mana dari tiga motivator yang dominan dari setiap orangnya. Anda mungkin dapat mengidentifikasi berdasarkan kepribadian dan tindakan anggota Anda dimasa lalu.
2. Buatlah Struktur Pendekatan Anda
Rancanglah sebuah struktur gaya kepemimpinan khusus dan tugas proyek khusus pada masing-masing anggota tim. Ini akan membantu memastikan bahwa mereka semua tetap terlibat, termotivasi, dan bahagia dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
3. Ubahlah Menjadi Gaya Pendekatan Online
Gaya kepemimpin lama Anda mungkin bisa tidak berlaku di era pandemi ini, cobalah untuk mengadaptasi kebiasaan seseorang ketika menggunakan social media. Libatkan, motivasi, dan bahagiakan pekerjaan mereka melalui media online.
Misalnya dengan melakukan update status progres pekerjaan di timeline, atau unggah momen-momen kebersamaan saat ngantor di social media. Cara apapun bisa dilakukan, hanya saja kita butuh terbuka dan menjadikan manfaat media sosial sebagai peluang untuk menciptakan kenyamanan dari anggota tim kita. Well, selamat mencoba!
M. Madaniy Fadlulhaq, S.T. (Fadli Well)
Worklife Balance Consultant