SKJENIUS.COM, JAKARTA. -- Ngeriiih..!! Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Terus Meningkat. Karuan
saja hal ini membuat Rakyat yang berada di lapisan sosial-ekonomi terbawah jadi
serba salah, diam di rumah atau keluar rumah? Merela harus berjuang untuk menjalankan
upaya-upaya preventif sesuai protokol kesehatan karena alasan yang sangat
mendasar: mereka harus mencari makan. Mereka membutuhkan uang tunai untuk
bertahan hidup setiap hari, dan mereka membutuhkannya saat ini juga.
Virus Corona pun Bikin Pengusaha Cemas. Banyak industsri
yang sudah mengalami babak belur dikarenakan virus corona ini terus membuat
ekonomi Indonesia tertekan. Pelaku bisnis juga deg-degan jika kasus korona
berkepanjangan. Pasalnya, pemerintah bisa saja kembali memberlakukan kebijakan ketat
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tak bisa dipungkiri, wabah corona telah membuat was-was kita
semua. Keadaan ini sungguh memprihatinkan dan mencemaskan. Wabah Corona telah
menjadi ancaman serius yang perlu segera diantisipasi dan diatasi bagi banyak
negara saat ini.
Namun demikian, kendati virus Corona berskala global, bukan
berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa. Justru, Pandemi COVID-19 Dan Segala Dampaknya adalah Momentum Untuk
Evaluasi Diri Dan Membenahi bisnis kita. Momen pandemi harus
dijadikan trigger untuk mengoreksi perekonomian dan kegiatan Bisnis
kita kembali ke jalan yang Lurus lagi Benar. Untuk itulah kita perlu melakukan
Audit Spiritual di Perusahaan yang kita kelola.
Auditing merupakan hal yang cukup penting bagi perusahaan
karena memberikan pengaruh besar dalam jaminan kebenaran dan kewajaran atas
laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Seiring berkembangnya kebutuhan
perusahaan pada saat ini, fungsi audit semakin berkembang dan penting sehingga
menimbulkan kebutuhan dari pemerintah, analis keuangan, investor, pemegang
saham, bankir, dan masyarakat untuk menilai kualitas manajemen dari hasil
operasi dan prestasi manajemen dalam menjalankan perusahaan.
Untuk mengatasi kebutuhan tersebut, dibutuhkan audit bukan
saja atas laporan keuangan sebagai sarana yang terpecaya dalam membantu
pelaksanaan tanggungjawab perusahaan, tapi juga diperlukan AUDIT SPIRITUAL.
Pasalnya, bila kita berbicara dalam konteks Bisnis berkelanjutan (Sustainable
Business), maka DIPERLUKAN Audit Spiritual untuk mengetahui sampai sejauhmana
perusahaan telah memanfaatkan Aspek Spiritual dalam meningkatkan kinerja. Karena
sesungguhnya, Inti Keberlanjutan itu adalah Spiritualitas (sustainability is spirituality).
Benang Hijau antara keberlanjutan (sustainability) dan
spiritualitas (spirituality) dapat kita temukan dalam ajaran Tasawuf
Transformatif dan dalam Kearifan Luhur Nusantara yang
menekankan penanaman kapasitas yang lebih besar untuk kesadaran yang adil, atau
kehadiran dan keberadan Manusia sebagai khalifah-Nya di Bumi. Tradisi adat
dan Budaya Nusantara sebagai contoh telah diwujudkan dalam masyarakat yang
memiliki keintiman dengan EKOSISTEM lokal.
Kesimpulan yang diambil berdasarkan temuan adalah bahwa
tradisi AL-HIKMAH menguatkan gagasan bahwa dunia LUAR adalah
cerminan dari dunia BATIN, dan bahwa memperbaiki keadaan planet karenanya
memerlukan TRANSFORMASI PRIBADI sebagai prasyarat untuk perbaikan luar.
Tatanan kecerdasan yang lebih tinggi, atau nous (AQAL), yang dirujuk dalam
tradisi SUFI, sangat diperlukan untuk pekerjaan keberlanjutan. Hal ini
dan prinsip-prinsip spiritual dalam Budaya Nusantara secara langsung
menginformasikan upaya-upaya keberlanjutan, tetapi untuk dapat sepenuhnya
digunakan, tentu membutuhkan pengalaman pribadi langsung dari realitas
spiritual.
Dalam kaitan inilah pentingnya Audit Spiritual dalam
upaya mengevaluasi sampai sejauhmana Spiritualitas sudah DIDAYA-GUNAKAN untuk
mendorong Kinerja Perusahaan dan membantu para Manajer menjadi pemimpin yang
kuat. Karena itulah, mereka yang akan bekerja menuju masyarakat yang
benar-benar berkelanjutan didesak untuk mengikuti pelatihan spiritual dan
pengalaman berbasis batin, termasuk interaksi langsung dengan alam untuk
memfasilitasi pembangunan kembali keintiman dan KEHARMONISAN dengan
ekosistem, dikombinasikan dengan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan
tradisional yang canggih secara ekologis.
Jadi, HARMONIS di antara kehidupan pribadi
para Manajer dan karyawan dengan kehidupan bisnis, dan kedermawanan adalah
kunci daripada Bisnis Berkelanjutan. Karena itulah para eksekutif perlu dilatih
untuk bertindak kontemplatif. Jangan hanya mengandalkan Pikiran
semata, tapi perlu MENGINTEGRASIKANYA dengan INTUISI. Maka, dengan sendirinya
para Manajer perlu bimbingan spiritual dari Seorang Guru Mursyid yang
MUMPUNI.
Maka, kelangsungan hidup kita sebagai umat pilihan Allah
bergantung pada Kekuatan Iman, Ketekunan Rohani dan Kecerdasan Spiritual kita. Our
survival as Allah chosen people depends on the Strength of Faith, Inner
Perseverance and our Spiritual Intelligence. “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”
(QS. Ali ‘Imran :110). 🙏❤️🤝
(az).