Jakarta, SKJENIUS.COM.- Subhanallah 🙏 Praha Corona, Entah Kapan Akan Mereda. Bahkan Kasus Covid-19 di Indonesia tercatat masih mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia. Hingga Jumat (1477/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 1.462. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 83.130 orang.
Padahal pandemi Covid-19 tak hanya mengancam Kesehatan Manusia, sektor Ekonomi pun harus menanggung dampaknya. Asosiasi pengusaha pun telah mengeluhkan banyak pengusaha yang terkoyak secara finansial hingga terancam gulung tikar.
Mereka Berteriak Ekonomi Lesu. Daya Beli Masyarakat merosot Tajam. Omzet pun Menurun drastis. Okupansi Rendah, Pengusaha Hotel Menjerit Biaya Protokol Kesehatan. Sehingga Banyak pula Pengusaha yang Pusing Tujuh Keliling, Minta Keringanan Kredit, Dicuekin Bank.
Seiringa dengan Solusi yang diberikan Pemerintah Terkait Ekonomi Masyarakat yang Terdampak Wabah Corona, saya ingin berbagi pengalaman dengan para pemirsa tentang Solusi Ekonomi dan Keuangan Spiritual Saat Pandemi COVID-19 Menghantam Kegiatan Bisnis di Indonesia. Semoga ada manfaatnya bagi Anda, pengalaman saya selama 18 tahun sebagai seorang Director of Safety Coorporation and Risk Analisys di PT. Mutiara Samudra Biru dalam Mengelola Krisis Keuangan dan Bisnis.
Sebagaimana kita ketahui, para pengamat menyebut pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) bakal 'hancur-hancuran' karena pandemi virus corona, terutama pada kuartal I dan II 2020. Ekonom Goldman Sachs, misalnya, memproyeksi pertumbuhan ekonomi riil AS negatif 9 persen pada kuartal I dan berlanjut hingga minus 34 persen pada kuartal II.
Sementara itu negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, merosotnya ekonomi Tiongkok karena pandemi COVID-19 tentu saja berdampak terhadap perekonomian global. Beberapa lembaga riset kredibel dunia memprediksi dampak buruk penyebaran wabah ini terhadap ekonomi global.
Untuk Indonesia sendiri, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi dalam skenario terburuk bisa mencapai minus 0,4%. Dengan kondisi seperti ini, timbul pertanyaan besar: bagaimana Indonesia mampu melaluinya?
Apa yang dimiliki bangsa ini agar mampu bertahan di tengah gelombang wabah yang belum pasti kapan akan berakhir? Ekonomi Porak Poranda Akibat Covid, Negara Bisa Apa?
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, umat Islam dapat memberikan peran terbaiknya melalui STRATEGI SPIRITUAL dan berbagai bentuk atau model filantropi dalam Ekonomi dan Keuangan Spiritual Pancasila. Peran ini diharapkan dapat mengatasi guncangan ekonomi yang terjadi dan seluruh masyarakat, khususnya umat muslim, dapat ikut serta berkontribusi dalam memulihkan guncangan tersebut.
Solusi Ekonomi dan Keuangan Sosial Islam
Di antara solusi yang dapat ditawarkan dalam kerangka konsep dan sistem Ekonomi dan Keuangan Spiritual Pancasila adalah:
Pertama, Marilah kita SADARI bersama bahwa Wabah Coronavirus ini adalah TEGURAN Allah kepada kita karena selama ini, baik disadari atau tidak, kita telah TERPERANGKAP dalam CENGKERAMAN sistem ekonomi KAPITALIS yang berbasiskan RIBA.
Kedua, Marilah kita Bertaubat dan Mendekatkan Diri pada Allah. SOLUSI terbaik atas Segala PROBLEMATIKA Kehidupan yang dihadapi Umat, Bangsa dan Negara, Menurut Guru Mursyid kita, Allahyarham Bapak Sesepuh Haji Permana adalah dengan MENDEKATKAN diri pada Allah. Dalam Qs Ali Imran, Allah berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (Qs Ali Imran: 133)
Ketiga, Mari kita jadikan wabah coronavirus ini sebagai Titik Balik (Turning Point) kita menuju Sistem Ekonomi Spiritual Pancasila yang berbasiskan Budaya Gotong Royong dan Kearifan Tasawuf Transformatif serta Sains Islam Modern di Bumi Nusantara ini.
Keempat, Mari kita I’TIKAF Menjemput Petunjuk dan Solusi dari Allah. Pada saat I’TIKAF sekeliling kita adalah ruangan MASJID yang memiliki VIBRASI POSITIF terhadap siapapun yang I’tikaf di situ. Vibrasi ini akan memudahkan kita untuk SAMBUNG LURUS (connected) ke ALLAH. Karena hal tersulit yang menjadi hambatan dalam berI’tikaf adalah sambungnya hati lurus ke Allah.
Kelima, Rasulullah SAW memberi teladan kepada kita, bahwa Salat Dhuha adalah solusi bagi umat yang sedang kesulitan ekonomi.
Jadi, Shalat Duha, adalah Amalan Penting di Tengah Pandemi Covid-19. Shalat duha memiliki banyak keutamaan. Amalan ini paling berfaedah untuk mendekatkan diri dan berdo’a agar wabah covid-19 segera berakhir. Seiring dengan itu kita pun diberi kesempatan Menjemput Rezeki ke Langit Melalui Shalat Dhuha.
Keenam, Mari kita Gali, Kembangkan dan Dayagunakan Potensi Diri. Setiap Manusia sudah diberikan Allah POTENSI yang LUAR BIASA di dalam dirinya agar dia bisa mencapai posisi FREEDOM FINANCIAL karena dia sudah mendapat “RIZQUN KARIM”.
Seiring dengan itu, Allah pun telah menguraikan cara mencapai Kebebasan Keuangan dalam Al-Qur’an, Sunnah Nabi SAW dan melalui hamba-hamba-Nya yang Shaleh, para Guru Mursyid dan Ahli Hikmah, Syaikh Sufi dari berbagai Thariqat yang ajarannya terus berkembang sampai hari ini.
Ketujuh, Mari kita salurkan bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah, baik yang berasal dari unit-unit pengumpul zakat maupun dari masyarakat. Khusus untuk zakat yang ditunaikan, penyalurannya dapat difokuskan kepada orang miskin yang terdampak COVID-19 secara langsung, sebagai salah satu yang berhak menerimanya (mustahik). Poin ini adalah skema filantropi Ekonomi Islam yang memiliki potensi besar bagi perekonomian masyarakat.
Semoga Allah melindungi dan memberikan solusi terbaik untuk Kita bersama. Semoga sukses selalu 🙏 (az).